Wonogiri- Deklarasi kampanye damai yang diselenggarakan KPU Wonogiri yang diikuti dua paslon Pilkada diwarnai insiden.Pasalnya, paslon Josss keberatan dengan jargon “Nyawiji” yang diklaim identik dengan visi misi Bupati petahana selama ini, digunakan dalam jargon kampanye dan APK cetak paslon Harjo. Akibatnya, deklarasi kampanye damai itu tertunda hampir dua jam.
“Bukan soal kita takut kehilangan atau kekurangan calon pemilih. Tapi, ketika jargon dibawa dan jadi “Nyawiji Milih nomor siji” akan berdampak psikologis bagi paslon kami. Kenapa kami ngotot, karena jargon ini sudah ada sejak era Bupati petahana yang kami usung ini menjabat sebagai bupati,” kata Tim Pemenangan Josss, Sriyono, Sabtu(26/9).
Kata Nyawiji menurutnya identik dengan slogan Bupati petahana Joko Sutopo yakni “Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Wonogiri”. Hampir lima tahun, slogan itu sudah menjadi jargon yang mewarnai kebijakan dan jadi motivasi paslonnya.
“Maka dari itu kami mohon agar KPU ada ruang diskusi sebelum acara deklarasi ini digelar,” ujar Sriyono.
Sementara itu tim pemenangan paslon Harjo, Sumarwoto Umar menyatakan tidak sepakat digelar ruang diskusi. Sebab, agenda saat ini adalah deklarasi kampanye damai.
Acara deklarasi kampanye damai pun menjadi tegang, sebab usai Ketua KPU Wonogiri Toto Sihsetya Adi membuka acara, tiba-tiba saja tim pemenangan Josss melakukan interupsi. Mereka meminta agar dibuka ruang diskusi untuk membahas tentang jargon ” Nyawiji” yang dipakai dalam jargon kampanye paslon Harjo.
Saat dimediasi, kedua belah pihak kukuh dengan argumen masing-masing. Ketua KPU yang kala itu memandu jalannya acara sempat memberikan alternatif, dimana persoalan tersebut diselesaikan usai deklarasi kampanye damai Pilkada 2020 dilaksanakan.
Namun, kubu Josss tetap ngotot agar persoalan itu dituntaskan sebelum deklarasi. Untuk meredam suasana, akhirnya pihak KPU Wonogiri menyanggupi permintaan paslon. Akan tetapi, saat KPU mengabulkan permintaan untuk membuka ruang diskusi, justru paslon Harjo tak mau beranjak dari tempat duduk. Dia takmau langsung berdebat dengan kubu sebelah dan menunjuk tim pemenangannya untuk berdiskusi. Namun setelah Ketua KPU membujuk akhirnya paslon Harjo didampingi dua tim pemenangannya bersedia untuk berembug. Dari pantauan, mediasi itu berlangsung lebih dari satu jam lebih.
Pada akhir acara, Ketua KPU menyatakan, deklarasi kampanye damai tetap berlangsung meski terganjal oleh interupsi salah satu kubu, serta kedua belah kubu tidak menandatangani kesepakatan damai.
Terkait masalah jargon “Nyawiji” didapat informasi, sebelumnya masalah itu sudah udah dibahas di forum yang difasilitasi KPU Wonogiri. Namun, hingga Jumat (25/9) malam, forum tersebut menemuni jalan buntu.Hingga berujung Sabtu(26/9) pagi, kubu paslon Josss membawa masalah tersebut saat acara deklarasi kampanye damai.
Editor : Ari Kristyono