Semarang – CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi memiliki gagasan besar tentang perkembangan dunia sepak bola Indonesia. Adalah perihal pengelolaan fasilitas olahraga, termasuk stadion yang digunakan untuk menggelar pertandingan.
Di Indonesia, hanya segelintir klub yang adanya hanya menyewa stadion dan kemudian mengelolanya untuk beberapa tahun, beberapa diantaranya Bali United dan PSIS Semarang. Belum ada klub yang betul-betul punya stadion sendiri yang bisa dikelola.
Yoyok Sukawi yang merupakan anggota Komisi X DPR RI, mendorong pemerintah untuk memberikan akses kepada klub atau komunitas olahraga dalam mengelola aset fasilitas olahraga milik negara.
“Pendapat dan usulan saya supaya RUU SKN mengatur kebijakan serta memberi payung hukum untuk pemerintah terkait aset pemerintah baik pusat maupun daerah seperti sirkuit, stadion, arena latihan, sport centre supaya pengelolaanya diserahkan kepada user. Karena pemerintah justru akan mendapat keuntungan,” beber Yoyok Sukawi, kemarin.
Menurutnya, banyak keuntungan yang bisa diambil dari adanya pengelolaan aset pemerintah oleh klub atau komunitas olahraga. Satu diantaranya adalah pemerintah tidak terbebani untuk mengeluarkan anggaran pengelolaan infrastruktur.
“Tentu banyak keuntungannya. Pemerintah mendapat pendapatan pasti dan tidak terbebani biaya perawatan yang cukup besar. Kemudian aset-aset tersebut akan berkembang secara otomatis sesuai peruntukan bisnis tanpa membebani APBN atau APBD,” ungkap pria bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya.
“Sebagai contoh di Semarang, PSIS telah mengelola Stadion Citarum. Cukup menguntungkan kedua belah pihak antara pihak klub maupun Pemkot Semarang sendiri,” tukasnya.