Karanganyar — Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar menutup pelayanan rawat inap di Puskesmas Ngargoyoso per Senin (28/9). Seorang pasien rawat inap terpapar Covid-19 sehingga mengharuskan tracing ke kontak eratnya.
“Kontak eratnya enam perawat dan beberapa nakes di Puskesmas Ngargoyoso. Pasien rawat inap itu tiga hari dirawat di sana. Ada 10 lebih perawat dan SDM di Puskesmas harus isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab tes,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) DKK Karanganyar Dwi Rusharyati kepada wartawan.
Penutupan Puskesmas Ngargoyoso berdasarkan minimnya jumlah nakes yang tersisa. Meski tak melayani rawat inap, namun IGD buka.
Diceritakan, seorang pasien rawat inap di Puskesmas Ngargoyoso dirujuk ke RSUD Karanganyar usai tiga hari dirawat tapi malah kondisi memburuk . Sesuai prosedur, yang bersangkutan menjalani rapid tes dilanjut swab PCR. Saat hasilnya keluar, ternyata positif Covid-19. Dengan demikian, nakes yang menanganinya di Puskesmas Ngargoyoso masuk kontak erat dan diminta isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab. Nakes yang masuk kontak erat berada di tiga sift.
Ia belum bisa memastikan kapan Puskesmas Ngargoyoso dibuka kembali. Namun idealnya, saat semua nakes dipastikan negatif Covid-19. Kemungkinan lain dengan memberdayakan bidan desa dan nakes di puskesmas pembantu desa agar melayani pasien di puskesmas induk kecamatan.
Tercatat, Dinas Kesehatan Karanganyar telah tiga kali menutup puskesmas. Dua sebelumnya adalah Puskesmas Tawangmangu dan Puskesmas Karangpandan. Penyebabnya sama, yakni pasien rawat jalan belakangan diketahui positif Covid-19.