Karanganyar — Bupati Karanganyar Juliyatmono mengapresiasi Tumbuhan Obat dan Jamu (TOJA) Expo yang digelar Balai Besar Penelitiaan dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) di Gedung Wanita Karanganya, pada akhir pekan lalu. Diharapkan dengan TOJA Expo dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan lahannya ditanami obat tradisional.
“Semoga masyarakat teredukasi dengan memanfaatkan lahannya untuk ditanami tanaman obat tradisional,” katanya, Senin (3/12).
Ditambahkan, kegiatan tersebut terlihat memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan obat tradisional di Kabupaten Karanganyar. Apalagi obat herbal sangat bermanfaat bagi kesehatan.
“Semoga dengan berkembangnya pemanfaatan obat tradisional harapan hidup warga Karanganyar semakin meningkat,” harapnya.
TOJA Expo lebih dari sekedar mendiseminasikan hasil penelitian, hasil riset ini juga akan ditanggapi oleh pembahas yang berasal dari unsur pemerintah (Dinkes Prov. Jateng), akademik (UNS) dan industri (PT Konimex) dengan harapan penelitian tentang tanaman obat dan obat tradisional di masa yang akan datang sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat.
Kepala Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Akhmad Saikhu menguraikan bahwa TOJA Expo 2018, sekaligus sebagai bentuk partisipasi memperingati Hari Jadi Kabupaten Karanganyar ke-101.
“Keterlibatan UMKM dan industri jamu merupakan upaya B2P2TOOT untuk meningkatkan sinergi dengan Pemerintah Daerah dan UMKM untuk bersama-sama mengembangkan jamu,” katanya.