Solo — Sebanyak 123 dokter baru lulusan Fakultas Kedokteran (FK) UNS mengikuti acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Dokter periode 213, Kamis (1/10) secara luring dan daring.
Dekan FK UNS Prof Reviono mengatakan, meski pelaksanaan pelantikan dan pengambilan sumpah dokter ada yang digelar luring dan daring, hal ini tidak mengurangi kekhidmatan dari acara tersebut.
“Ini bukan anak tangga terakhir, kedepan masih banyak anak tangga yang bisa dilalui. Mau memiliki anak tangga yang mana itu yang memutuskan adalah kalian semua. Banyak karier yang bisa dipilih, bisa dengan studi lanjut, berkarier di TNI/ Polri, jadi politikus, akademisi, pengusaha dan masih banyak lagi,” ujar Prof Reviono.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik FK UNS, Paramasari Dirgahayu PhD dalam laporan akademiknya menyampaikan, IPK rata-rata pada Pelantikan dan Sumpah Dokter kali ini adalah 3.55 dengan lama studi rata-rata 2 tahun 3 bulan. “IPK tertinggi pada Pelantikan dan Sumpah Dokter kali ini diraih oleh Muhammad Hafizhan dengan IPK 3.73,” ujarnya.
Dengan dilantiknya dokter periode ke-213 ini, maka sejak berdirinya tahun 1976, FK UNS telah meluluskan 6.403 orang dokter. “Para alumni tersebut sudah tersebar di seluruh tanah air dan telah mengabdikan ilmunya pada berbagai instansi baik dibidang pelayanan kesehatan, pendidikan, penelitian, serta sebagai dokter pemerintah, swasta, TNI/Polri maupun lainnya,” tambahnya.
Sementara Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho mengataka, menurut World Health Organization (WHO), seorang dokter yang baik harus memiliki kualitas bintang 5. “Yaitu memiliki pelayanan yang baik, tegas dan berani mengambil keputusan, komunikator yang handal, mampu memimpin komunitas dan seorang manajer yang baik,” terangnya.
Oleh karena itu, lanjut Prof Jamal, standar kualitas dokter lulusan FK UNS setidaknya mengacu kepada kriteria WHO tersebut. “Saya dan civitas akademika UNS tidak ikhlas jika dalam perjalanan karir dan profesi kedokteran, standar tersebut dikristalisasi menjadi hanya menyembuhkan sangat kadang-kadang, hanya membantu melepaskan keluhan sekali-kali dan membantu memberi kenyamanan pasien secukupnya. Ini tantangan besar bagi dunia kesehatan kita, termasuk tantangan FK UNS dalam memproduksi dokter-dokter barunya,” imbuhnya.