Wonogiri — Kaum boro yang mudik ke Wonogiri dalam sepekan belakangan mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan adanya kemungkinan di Wonogiri saat ini memasuki musim hajatan. Oleh sebab itu, Pemkab Wonogiri memerintahkan agar pelaku perjalanan melakukan karantina mandiri.
“Kemungkinan karena saat ini memasuki musim wong ndue gawe atau hajatan jadi banyak kaum boro yang pulang,” ungkap Kepala Koordinator Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri Agus Hasto Purwanto kepada wartawan, Minggu (4/10).
Tercatat, jumlah penumpang bus kedatangan AKAP yang mayoritas berasal dari Jabodetabek mencapai 1.822 orang. Sementara itu, jumlah penumpang bus keberangkatan pada hari yang sama mencapai 1.225 penumpang. Dengan adanya kondisi ini, pihaknya akan melaporkan kepada pemerintah setempat. Dirinya meminta agar para penumpang tetap mematuhi Prokes Covid-19.
“Untuk data jumlah penumpang hari ini, data lengkapnya besok, sebab saat ini baru kita catat dulu semuanya,” ujarnya.
Sementara itu, dari data produksi Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri jumlah penumpang kedatangan bus AKAP tercatat mulai 27 September (92 bus, penumpang 1.582), 28 September (79 bus, penumpang 1.256), 29 September (bus 73, penumpang 961), 30 September (bus 73, penumpang 1.095). Kemudian, 1 Oktober (bus 82, penumpang 1.434), 2 Oktober(bus 90, penumpang 1.304), 3 Oktober (bus 102, penumpang 1.822).
Selanjutnya, jumlah penumpang keberangkatan bus AKAP tercatat mulai 27 September( bus 100, penumpang 1.538), 28 September (bus 97, penumpang 1.168), 29 September (bus 80, penumpang 904), 30 September (bus 98, penumpang 1.292), 1 Oktober (bus 95, penumpang 1.140), 2 Oktober(bus 94, penumpang 878) dan 3 Oktober (bus 116, penumpang 1.225).
Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang Haryanto mengatakan pelaku perjalanan utamanya dari kota-kota besar yang rawan penularan corona diharapkan melakukan karantina mandiri. Bahkan, pemerintah desa, tokoh masyarakat, RT dan RW serta relawa diminta untuk melakukan pengawasan ketat sekaligus mendata terhadap pelaku perjalanan yang datang ke wilayahnya.
“Kita juga menekankan pemerintah desa bisa terus melakukan pendataan siapa-siapa saja warganya yang pulang dari perantauan. Jika ada gejala klinis mengarah Covid-19 silahkan memeriksakan diri ke puskesmas terdekat,” katanya.
Terpisah, Plt Bupati Wonogiri Edy Santosa mengharapkan peran serta ketua RT dan Ketua RW untuk bisa melakukan pengawasan melekat dan ketat terhadap warganya yang baru saja pulang dari perantauan. Dengan begitu, karantina mandiri yang dilakukan kaum boro yang pulang bisa terlaksana dengan baik dalam upaya memutus potensi penyebaran Covid-19.
Editor : Dhefi Nugroho