Solo — Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE AUB) Surakarta tidak kawatir adanya kebijakan Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang mendorong perkuliahan jarak jauh (PJJ) maupun mengizinkan Perguruan Tinggi (PT) asing beroperasi. Apalagi persyaratan PJJ cukup berat sehingga tak semua PT mampu untuk melakukannya.
“Sesuai ketentuan, PJJ hanya bisa dilakukan oleh perguruan tinggi terakreditasi A dan harus memiliki kampus yang kualitasnya sama dengan kampus induknya. Kalaupun ada PTN dari daerah lain atau PT asing menyelenggarakan PJJ di Solo, kami yakin segmen mahasiswa yang berkuliah di AUB tidak terpengaruh, ” ujar Ketua STIE AUB Surakarta Dr Agus Utomo Senin (3/12).
Menurutnya, justru seharusnya PTN seperti UNS yang terkena dampak jika ada PJJ yang digelar di Solo baik oleh PTN lain atau PT Asing. Terlebih lagi untuk PT asing, pemerintah juga telah memberi peraturan jika mereka harus membuka prodi spesifik yang masih jarang diselenggarakan PT lokal.
Lebih lanjut dikemukakan, kultur mahasiswa yang berkuliah di AUB baik dari jenjang diploma, sarjana hingga magister berbeda dengan PTN atau PTS lain. Perguruan tinggi AUB selama ini menyasar mahasiswa yang tidak bisa berkuliah di PTN dengan alasan akademik maupun pembiayaan.