Solo – Pasar Ngarsopuro yang diuji cobakan tanggal 16/02/09 tahun lalu sekarang sudah menunjukkan perkembangan yang pesat, Pasar Ngarsopuro yang didukung dengan area public menjadikan pasar Ngarsopuro tak pernah sepi pengunjung, hingga akhir tahun 2009 sendiri telah mencatat kenaikan omset pendapatan.
Diungkapkan oleh Vitriawan, Kepala bidang Koperasi dan UMKM, “Pasar Ngarsopuro telah menjadi ikon kota Solo, demikian juga dengan night market yang sudah dibangun saat ini sudah mulai menunjukan peningkatan.” Night market Pasar Ngaropuro mampu memberikan kontribusi yang berarti.Omset awal yang dulu hanya sekitar 10-20 juta setiap buka atau malam minggu, sekarang mulai meningkat sebesar 35 juta.
Dia menyebut dengan omset sebesar itu, ada kemungkinan pasar tersebut akan dibuka setiap malam. Selama ini pasar baru dibuka tiap akhir pekan, dan bila ada even di Solo. “Kami berencana membuka tiap malam,” ujarnya kemarin.
Rencana itu akan diwujudkan paling lambat awal tahun ini, mengingat saat ini masih dalam tahap penataan. Pasar Ngarsopuro, yang terletak di Jalan Diponegoro, kini memiliki 298 pedagang, mulai dari kerajinan tangan hingga makanan khas untuk oleh-oleh. “Pasar malam itu memang untuk mewadahi pengusaha mikro dan kecil yang jumlahnya sekitar lima ribu orang,” kata Vitriaman.
Untuk menaikkan omset, dia meminta pelaku wisata atau penyelenggara kegiatan menyelenggarakan acaranya menjelang akhir pekan. “Supaya pengunjung sempat berbelanja di Ngarsopura,” ujarnya. Setelah selesai dengan Ngarsopuro, Pihak Dinas Koperasi dan UMKM berencana membuat pasar lain di Jalan Gatot Subroto untuk menampung tiga ribu pedagang. “Tapi itu masih nanti, masih dalam tahap pemikiran setelah Ngarsopuro selesai dibenahi.”