Timlo.net – Kepolisian tak mau ambil pusing antas ancaman mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri, Irjen Napoleon Bonaparte yang akan membeberkan siapa saja yang terlibat dalam kasus suap dari terpidana Djoko Tjandra.
Menanggapi ancaman Napoleon tersebut, menegaskan pihaknya tidak ambil pusing. Menurut dia, Polri akan mendengarkan pengakuannya di persidangan nanti.
“Biarlah, kita dengar saja keterangannya nanti di sidang pengadilan seperti apa,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, sebagaimana diberitakan di laman humas.polri.go.id, Minggu (18/10).

Sebelumnya, Napoleon mengatakan akan membongkar nama-nama lain yang terlibat menerima suap dari Djoko Tjandra sebesar Rp 7 Miliar selain dirinya. Sejauh ini ada empat orang tersangka.
Dari pengungkapan, diduga terjadi penghapusan nama Djoko Tjandra dalam daftar pencarian orang di interpol dan imigrasi. Dalam penghapusan red notice itu, sepakat dengan Tommy Sumardi untuk melobi Prasetijo agar meminta Napoleon menghapus status DPO Djoko Tjandra.
Penghapusan tersebut diduga membuat Djoko Tjandra dapat masuk ke Indonesia, tanpa diketahui. Sebagai kompensasi atas penghapusan red notice tersebut, Djoko Tjandra memberikan uang Rp 10 Miliar kepada Tommy Sumardi.
Sumber: humas polri
Editor : Wahyu Wibowo