Timlo.net — Evakuasi jenazah anggota TNI Yonif 755/Kostrad, Sersan Handoko, yang menjadi korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pos Yalet, Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, ditunda. Evakuasi bakal dilanjutkan Rabu (5/12).
“Mengingat kondisi alam, sore ini evakuasi anggota TNI ditunda karena sudah dan akan dilanjutkan besok,” kata Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi di Jayapura, Selasa (4/12).
Dia mengatakan cuaca di lokasi selalu berubah-ubah. Menurutnya, helikopter yang sudah disiapkan juga belum bisa digunakan untuk evakuasi.
“Kita tahu sendiri lokasi di sana seperti apa. Cuaca selalu berubah-ubah. Kita sudah siapkan helikopter di Wamena. Namun, sampai saat ini kita belum bisa melakukan evakuasi,” tuturnya.
“Semoga besok pagi kita bisa evakuasi. Kalau pun memungkinkan subuh hari kita evakuasi jalur darat. Semoga saja segera bisa kita evakuasi untuk kemudian bisa dimakamkan secara terhormat sebagai pasukan yang gugur dalam tugas,” sambungnya.
Sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata (KKB) membunuh 31 karyawan PT Istaka Karya. Setelah itu, mereka menyerang Pos TNI Yonif 755/Yalet di Mbua, Nduga, serta menyebabkan 1 anggota TNI tewas dan satu terluka.
“Tadi malam KKB juga melakukan penyerangan terhadap Pos Satgas Yonif 755/ Yalet, menyebabkan 1 anggota tewas ditembak. Pos ini merupakan pos TNI terdekat dengan lokasi kejadian (pembantaian pekerja jembatan),” kata Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi saat ditemui di Makodam Cenderawasih di Jayapura, Selasa (4/12).
Sumber: DetikCom
Editor : Wahyu Wibowo