Karanganyar — Stok alat pelindung diri (APD) tim pemulasara jenazah menipis. Hanya tersisa 40 set yang cukup untuk menangani penguburan empat jenazah Covid-19.
“Kali terakhir pengadaan belum lama ini, dibeli 50 set APD. Seiring berjalannya waktu, pemakaiannya tak terhindari. Kini, tinggal bersisa untuk empat kali pemakaman. Artinya bersisa 40 set saja. Satu kali pemulasara butuh 10 set,” kata Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Hardi kepada Timlo.net, Minggu (25/10).
Hardi mengatakan, pengadaan APD untuk kebutuhan itu di luar rencana kegiatan rutin BPBD. Itu masuk kegiatan mendesak yang didanai Belanja Tak Terduga (BTT) yang hanya bisa dicairkan oleh bupati.
“Sehingga kami mengajukan pencairan BTT. Menunggu ditandatangani pak bupati. Pengajuan pada tahap I Rp268 juta untuk APD dan operasionalnya. Habis dalam 55 kali kegiatan. Sekarang mau ajukan tahap II,” katanya.
Sekadar informasi, APD penulasara jenazah Covid-19 dimusnahkan dengan cara dibakar usai terpakai. Tingkat kematian pasien terpapar Covid-19 di Karanganyar lumayan banyak. Hingga Minggu (25/10) tercatat 43 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Kabupaten Karanganyar.
Hardi menyambut baik jika dermawan maupun masyarakat menyumbang APD ke nakes, terutama petugas pemulasara jenazah Covid-19. Mereka terdiri dari personel BPBD dan sukarelawan.
“Dulu saat di awal pandemi, kami belum ada anggaran untuk beli APD. Untung disumbang masyarakat,” katanya.
Editor : Wahyu Wibowo