Semarang — PSSI telah menetapkan aktivitas sepak bola nasional baru bisa digelar pada awal tahun 2021. Sehingga dipastikan tidak akan ada pelaksanaan kompetisi hingga akhir tahun 2020.
Hal tersebut mengundang tanggapan beragam dari banyak pihak, termasuk klub peserta Liga 1, PSIS Semarang. Meski menghormati keputusan dari federasi, tim berjulukan Mahesa Jenar berharap PSSI lebih bijaksana lagi.
“Kalau menurut saya musim 2020 berhenti saja. Bulan November jelas tidak bisa. Desember juga demikian, karena Pilkada. Januari 2021 pun saya kira momennya tidak tepat,” terang Wahyu Winarto, Senin (2/11).
“Mungkin juga jadwal tahun depan akan kacau. Seharusnya sih PSSI lebih bijak menyelesaikan dan memberikan kepastian serta memikirkan klub,” lanjut pria yang akrab disapa Liluk ini.
Di sisi lain, dengan kabar bahwa kompetisi baru akan bisa berjalan lagi tahun depan, semakin membuat klub bangkrut. Tidak ada pemasukan sama sekali akibat dari tidak jelasnya kompetisi, klub hanya mengharapkan subsidi dari operator kompetisi.
“Dua kali gagal dilaksanakan seharusnya jadi pengalaman. Apalagi subsidi Rp 800 juta belum cair. Belum ada kepastian sama sekali soal status kompetisi. Kalau begini klub bisa bangkrut,” timpalnya.