Solo — Badan Pusat Statistik (BPS) Solo mencatat, sepanjang Oktober, Solo mengalami inflasi sebesar 0,10 persen. Inflasi dipicu kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen sebesar 104,10.
“Data kami sepanjang Oktober Solo mengalami inflasi sebesar 0,10 persen,” ujar Kepala BPS Solo, Totok Tavirijanto, Selasa (3/11).
Ia menjelaskan, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan menyumbang inflasi. Komoditas tersebut diantaranya cabai merah, tahu mentah, minyak goreng, tarif angkutan udara, ongkos jahit, dan telur ayam ras.
“Komoditas besi beton, pasir, santan jadi, sepeda anak, pasta gigi, dan kacang panjang juga mengalami kenaikan harga dan menyumbang inflasi pada Oktober,” katanya.
BPS, kata dia, juga menemukan komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya inflasi di antaranya daging ayam ras, apel, bawang merah dan melon. Selain itu, terdapat minuman ringan, tarif listrik, cat tembok, pisang, anggur, dan kelapa.
“Perkembangan harga berbagai komoditas pada Oktober 2020 secara umum kami melihat adanya kenaikan,” jelasnya.
Dikatakan, kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau naik 0,27 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,21 persen.
“Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik 0,02 persen kami juga melihat mengalami kenaikan indeks harga,” tambahnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko