Solo — Badan Pusat Statistik (BPS) Solo mencat sepanjang Oktober Solo mengalami inflasi sebesar 0,10 persen. Angka inflasi tersebut menempatkan Solo peringkat ke lima tertinggi inflasinya dari 35 kabupaten/kota di Jateng.
“Data semua kota/kabupaten di Jateng mengalami inflasi pada Oktober. Ada enam daerah yang angka inflasinya terbilang tinggi dibandingkan daerah lainnya,” ujar Kepala BPS Solo, Totok Tavirijanto, Selasa (3/11).
Dikatakan, keenam daerah yang angka inflasinya terbilang tinggi di Jateng, peringkat pertama ditempati Kota Tegal sebesar 0,22 persen, diikuti Kota Semarang sebesar 0,20 persen, dan Kudus sebesar 0,16 persen. Peringkat keempat ditempati Cilacap sebesar 0,12 persen, Kota Solo sebesar 0,10 persen, dan Purwokerto sebesar 0,07 persen.
“Kota Solo dengan angka inflasi 0,16 persen masuk peringkat ke lima terbesar di Jateng,” kata dia.
Ia mengatakan, dibandingkan pada bulan yang sama tahun sebelumnya, inflasi yang dialami Solo Oktober ini lebih rendah, yakni 0,19 pada September. Sementara itu, laju inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2020 sebesar 0,88 persen.
“Untuk laju inflasi year on year (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019 ) sebesar 1,36 persen,” jelasnya.
Ditambahkan, pada Oktober pihaknya mencatat kenaikan indeks harga pada kelompok kesehatan 0,01 persen, transportasi naik 0,10 persen, rekreasi, olah raga, dan budaya naik 0,27 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,15 persen.
“Untuk kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,22 persen. Sedangkan kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan, minuman relatif stabil,” tambahnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko