Solo — Penggantian Ketua Pemuda Pancasila (PP) Kota Solo dalam Muscablub yang digelar beberapa waktu lalu dinilai tidak ada kesalahan. Muscablub untuk menggantikan almarhum Danang Liestianto sempat dipermasalahkan oleh Majelis Pimpinan Arus Bawah (MPAB) Pemuda Pancasila Solo.
“Itu sudah sesuai dengan prosedur AD/ART, tidak ada yang salah,” terang Ketua Pemuda Pancasila, Faisal Rifqi saat bertemu dengan wartawan, Selasa (3/11) siang.
Menurutnya, penolakan hasil Muscablub oleh anggota PP Solo itu hanya dilakukan segelintir orang dari keseluruhan jumlah anggota PP Solo yang mencapai ribuan orang. Selain itu, penamaan MPAB tidak sesuai dengan aturan organisasi yang berlaku. Berjalannya sebuah organisasi harus sesuai aturan berlaku, termasuk berjalannya Muscablub lalu sudah sesuai aturan.
“Kalau dipermasalahkan saya justru bertanya ada kepentingan apa. Tapi kami menanggapi dengan dingin, jangan sampai ikutan panas. Mereka masih saudara saya, yang mereka lakukan itu hanya kekecewaan saja,” imbuh Faisol.
Disinggung terkait diadakannya Muscablub ulang seperti tuntutan MPAB, Faisol mengatakan, siap jika hal itu menjadi keputusan bersama. Namun, pihaknya menanyakan jika hasilnya sama apakah pihak MPAB akan menerima kekalahan pahit tersebut.
“Kalau dari kami siap, namun apakah mereka juga siap menerima kekalahan lagi,” katanya.
Namun, kata Faisal, pimpinan Jawa Tengah belum tentu mengizinkan dikarenakan seluruh Muscablub telah berjalan sesuai ketentuan.
Sementara itu, Bendahara PP Solo, Bambang Gage, menyampaikan dinamika organisasi semacam itu merupakan hal wajar. Hal itu dikarenakan Faisal memenangkan Muscablub hanya unggul satu suara. Namun, apapun itu hasil Muscablub harus dihormati apalagi saat Muscablub dihadiri oleh Forkompimda Kota Solo. Menurutnya, siapapun ketuanya anggota PP Solo harus tetap dibesarkan.
“Kemarin sudah musyawarah lalu mengerucut dua nama. Kedua orang itu sudah bermusyawarah, namun tetap dilanjutkan dengan pemilihan,” katanya.
Ditempat yang sama, Sekretaris PP Solo, Rahmawan Risanto, mengatakan telah berupaya untuk berkomunikasi dengan MPAB demi organisasi. Ia meminta MPAB untuk segera menerima dan merapat kembali ke Pemuda Pancasila dengan ketua Faisal Rifqi.
Menurutnya, dalam Muscablub itu tidak ada penggantian kepengurusan, namun dikarenakan beberapa anggota mengundurkan diri posisi itu diisi.
Sebelumnya, Kantor Sekretariat Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Jalan Thamrin, Laweyan, Solo, disegel Majelis Pimpinan Arus Bawah Pemuda Pancasila (MPAB PP) pada Rabu (28/10) siang. MPAB kecewa karena jalannya Muscablub tidak sesuai ketentuan.
Ketua MPAB PP Solo, Hendras Ery Wicaksana mengatakan, kekecewan bersama para anggota MPAB menyikapi pelaksanaan Muscablub itu. Ia meminta Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) PP Jawa Tengah untuk menggelar Muscablub ulang.
Kemudian, MPAB akan menyurati MPW dan Majelis Pimpinan Nasional (MPN) untuk mengeluarkan rekomendasi Muscablub kembali. Terkait penyegelan itu, Hendras menyebut ketua Muscabub tidak menggunakan kantor sekretariat itu kembali dan sudah memiliki kantor MPC baru.
“Kami ingin PP Solo besar dan jadi satu kembali jangan sampai terpecah karena Muscablub. Kami sebagai insan Pancasila mengutamakan musyawarah mufakat, bukan voting. Musyawarah harus jadi hal utama. Kantor ini sudah tidak diinginkan, jadi kami segel dan kami gunakan,” kata Hendras.
Editor : Wahyu Wibowo