Timlo.net–Anjing di dalam kereta dorong bayi adalah sebuah pemandangan yang umum di Taipei, ibukota Taiwan. Di kota itu, sistem transportasi yang ada mengizinkan binatang masuk ke dalam jika bintang peliharaan berada dalam kandang/ wadah.
Tapi para pengamat berkata jika tren ini bukan hanya soal kepraktisan tapi menggambarkan perubahan perilaku terhadap kepemilikan hewan peliharaan dan tingkat kelahiran yang menurun di Taiwan.
Tingkat kelahiran di negara itu termasuk salah satu yang terendah di Asia karena pernikahan yang tertunda. Memiliki anak di luar pernikahan masih sesuatu yang tidak bisa diterima secara sosial. Sementara ada beberapa hambatan ekonomi untuk memiliki anak termasuk cuti hamil yang minimal.
Di sisi lain, kepemilikan binatang peliharaan naik tajam. Pada September 2020, analis memperkirakan jika jumlah binatang peliharaan di Taiwan mengalahkan jumlah anak kecil berusia di bawah 15 tahun, tulis The Guardian, Jumat (6/11).
Sebagai akibatnya, pasar ritel aksesoris binatang menjadi populer. Pasar itu terus bertumbuh hingga saat ini. Seorang juru bicara produsen kereta dorong khusus binatang, Ibiyaya, berkata jika penjualan produk mereka naik lebih dari 5 kali lipat antara 2002 hingga 2015. Jumlah ini terus naik diiringi bertambahnya jumlah pesaing di pasar. “Industri ini semakin kompetitif sedangkan para konsumen memiliki lebih banyak pilihan saat memilih kereta dorong untuk binatang peliharaan mereka,” katanya.
Kereta dorong, kacamata, jas hujan dan bahkan kaos kaki untuk anjing adalah benda-benda yang makin umum ditemukan. Syin dan Han adalah pasangan yang juga memelihara anjing dan kucing. Syin berkata dia tumbuh besar dengan banyak binatang di sekitarnya. Tapi dia melihat jika jumlah kepemilikan binatang naik, terutama di generasi muda.
“Hal pertama yang muncul di pikiran saya adalah kami tidak ingin memiliki anak-anak,” kata Syin.
Saat ditanya kenapa, dia menjawab,”Anda menghabiskan lebih banyak uang, Anda punya lebih banyak tanggung jawab. Bahkan sekalipun kami menghabiskan uang dan bertanggung jawab pada binatang peliharaan, tapi anak-anak..saya tidak tahu, saya bukan pecinta anak-anak.”
Editor : Ranu Ario