Solo — Muncul gelombang desakan dari suporter agar kompetisi musim 2020 sebaiknya dihentikan. Hal itu tak lepas dari ketidakpastian pelaksanaan kompetisi di masa pandemi Covid-19 dan berbagai agenda nasional.
Baru-baru ini, sebagian besar suporter Indonesia sepakat bahwa kompetisi lebih baik diakhiri dan dimulai dari awal pada tahun 2021 mendatang. Hal itu mengundang respons dari PSSI melalui pembinaan suporter.
Budiman Dalimunthe selaku ketua pembinaan suporter memberikan penjelasan mengenai porsi para pemain keduabelas, di tengah kompetisi yang terdampak Covid-19. Seperti yang ia sampaikan pada webinar bersama Jurnalis Olahraga Yogyakarta (JOY), Sabtu (7/11).
“Sebenarnya tidak semudah itu menghentikan kompetisi karena ada surat keputusan PSSI, termasuk sikap dari FIFA. Seperti kewajiban klub membayar kontrak pemain dan sebagainya. Paling realistis ke depan harus ada workshop dan diskusi bersama seluruh elemen suporter,” terangnya.
Dalam perjalanannya, PSSI melalui pemberdayaan suporter mengikuti proses ketidakpastian kompetisi. Mulai dari koordinasi dengan BNPB, Polri, saat adanya optimisme Liga lanjut di tanggal 1 Oktober 2020.
Kemudian bersama PT LIB menyiapkan rencana termasuk tidak melibatkan penonton atau suporter ke stadion. Meski lagi-lagi kompetisi kembali tertunda.
“Kami ikut berkunjung ke Yogyakarta dan bertemu dengan sejumlah suporter. Memang harus berkoordinasi dengan perwakilan suporter. Ada proses narahubung, baik secara resmi ke klub atau ke teman-teman suporter,” tandas Budiman.