Karanganyar — Serapan elpiji ukuran 3 kilogram di Kabupaten Karanganyar hingga akhir tahun ini diprediksi 34.300 metriks ton. Kenaikannya hanya 3,9 persen dari kuota normal 33.017 metriks ton.
“Tidak ada gejolak distribusi elpiji 3 kilogram. Bahkan perkiraan pada lebaran lalu meningkat, ternyata adem ayem saja. Angka kenaikan serapan pada 2020 sebesar 3,9 persen tergolong kecil. Sangat berbeda jika dibanding tahun lalu,” kata Kasubbag Sumber Daya Alam (SDA) Bagian Perekonomian Setda Pemkab Karanganyar, Daryoko kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (9/11).
Jika dibandingkan tahun 2019 yang mengalami kenaikan 5 persen lebih, serapan tabung melon tersebut tergolong sedikit. Ia mengatakan kenaikan konsumsi 3,9 persen tersebut diprediksi terasa pada Natal dan jelang Tahun Baru 2021.
Kalangan UMKM sangat berperan dalam fluktuasi serapan barang bersubsidi itu. Di masa Pandemi Covid-19, lanjut dia, usaha kuliner mengalami pagebluk. Secara otomatis, penggunaan bahan bakar memasak itu juga tak sebanyak kondisi normal.
Daryoko mengatakan, pihaknya terus memantau serapan harian. Jika suplai dari Pertamina melalui Hiswana Migas tidak mencukupi, Pemkab Karanganyar siap mengajukan penambahan.
Sebagai catatan, serapan harian tabung elpiji 3 kilogram di Karanganyar sekitar 31.000 tabung. Suplai tersebut dibawah kendali distribusi oleh 14 agen dan 1.600-an pangkalan.