Solo – Sekitar dua tahun yang lalu, Daniel Micklem datang ke Indonesia untuk menjadi salah satu tenaga pengajar di English First (EF). Pria berkebangsaan Australia ini sebelumnya adalah seorang yang bekerja di dunia furniture. Baru di tahun 2008, Daniel memutuskan untuk hijrah ke Indonesia, tepatnya di Solo untuk mengajar.
Saat ditemui Timlo.net, Rabu (17/03), Daniel mengaku sudah mencintai dunia pendidikan bahasa inggris sejak dulu. Dia juga pernah mengajar saat menjadi relawan di negara kangguru itu. Ditanya soal kesulitan yang dihadapi saat bekerja di tanah air, Daniel pun menjawab, “Saya mengeluh dengan sistem birokrasi yang ada di sini. Tahapannya sangat panjang.” Lebih lanjut ia bercerita, jika di negaranya untuk mengurus imigrasi ada langkah 1,2, dan 3, di sini proses yang dilalui mungkin sampai langkah ke 20.
Akan tetapi, pria yang juga doyan makan nasi liwet ini menilai bahwa ia sangat menikmati bekerja di Indonesia. Ia merasa mempunyai tim yang solid di tempatnya bekerja. Laki-laki yang berumah tinggal di Pajang ini juga sangat menyayangkan keadaan tempat wisata di Solo yaitu Taman Balekambang, yang terkadang kotor dengan sampah yang dibuang sembarangan. “Masyarakat di sini perlu memulai untuk membuang sampah pada tempatnya, dan tidak mengotori ruang publik yang pada awalnya bersih dan indah demi kenyamanan bersama.”, tambahnya.