Semarang — PSIS Semarang turut menyuarakan aspirasi agar kompetisi musim 2020 sebaiknya diakhiri. Sementara federasi dan operator kompetisi resmi menunda kembali pelaksanaan kompetisi menjadi bulan Februari tahun 2021 mendatang.
Wacananya adalah tajuk kompetisi musim 2020-2021, melihat saat pelaksanaan musim 2020 baru berjalan tiga pertandingan. Ada potensi lain adalah kompetisi resmi untuk tahun 2021 bisa bergulir setelahnya, atau setelah agenda Piala Dunia U-20.
Bagi PSIS, wacana tersebut justru membuat kacau dan bertele-tele. GM PSIS Semarang, Wahyu Winarto beranggapan bahwa alangkah baiknya kegiatan kompetisi untuk tahun 2021 hanya satu kali pelaksanaan, praktis untuk yang musim 2020 sudah dianggap gugur.
“Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, bahwa liga musim 2020 ini sudah begitu banyak hambatannya. Desember besok jelas tidak mungkin karena agenda pilkada serentak. Januari juga sudah masuk tahun baru,” ujar Wahyu Winarto, Rabu (11/11).
“Kemudian tahun depan (2021) ada dua agenda olahraga besar di Indonesia. Piala Dunia U-20 dan PON. Belum lagi saat memasuki bulan Ramadhan dan lebaran. Ya menurut saya berakhir saja untuk musim 2020,” imbuhnya.
Ia berharap PSSI maupun PT LIB kembali menampung berbagai aspirasi dari banyak pihak. Terutama usulan agar kompetisi di tahun 2020 yang seharusnya diakhiri. Karena tidak sedikit pihak meminta adanya kompetisi baru di tahun depan.
“Harusnya PSSI lebih bijak menyelesaikan dan memberikan kepastian, serta memikirkan klub yang sudah mengalami kerugian tidak sedikit,” tandasnya.