Wonogiri — Kepala SMAN 2 Wonogiri Sumanto mengakui saat ini tengah menjalani isolasi mandiri. Hal ini dilakukan usai hasil uji swab keluar pada Selasa (10/11) lalu, dimana ia dinyatakan terkonfirmasi positif Virus Corona (Covid-19).
“Benar, hasil swab saya positif. Maka, saya menjalani isolasi mandiri di rumah,” terang Sumanto saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon seluler, Rabu (11/11).
Meski demikian, kondisinya saat ini baik-baik saja. Dia juga meminta doa agar segera sembuh dari Corona. Dia mengaku belum pernah bertemu dengan para siswanya.
Selama menjalani isolasi mandiri, Sumanto menyatakan tak keluar dari rumahnya di Slogohimo. Besar harapan agar mata rantai persebaran Covid-19 dapat terputus.
Lebih lanjut Sumanto mengatakan, di rumahnya ia tak sendiri. Ada istri dan dua orang anaknya. Namun segala sesuatunya serba terpisah, seperti kamar tidur hingga kamar mandi terpisah.
“Saya di kamar tidur ruang depan, mandi pun di kamar mandi bagian depan. Anak dan istri di rumah bagian belakang,” jelasnya.
Kepala SMAN 2 Wonogiri ini menuturkan, awalnya pada Rabu (4/11) lalu, dia sempat menjalani rapid test sebelum pergi ke Jakarta mendatangi undangan yang didapatnya beberapa waktu lalu. Hasil rapid test-nya adalah nonreaktif. Selanjutnya, pada Kamis (5/11), ia ikut swab disekolah dan langsung pulang ke rumah. Bahkan, sampai simulasi dimulai, dirinya belum pernah datang ke sekolah.
Dia mengaku selama ini sudah menjalankan protokol kesehatan secara ketat .Tak hanya saat berpergian, namun perilaku itu juga dilakukan di dalam rumahnya dan tempat dia bekerja selama ini. Ia juga kerap mengajak orang lain untuk berperilaku hidup sehat diera tatanan new normal saat ini. Bahkan saat di sekolah dia tak segan menegur guru maupun karyawan yang berkerumun atau tidak menjaga jarak dan mengimbau agar tetap mengenakan masker.
“Prinsip saya sekolahan harus aman. Biar anak-anak bisa kembali lagi ke sekolah. Soal saya saat ini positif mungkin karena aktivitas saya yang tinggi, saya yang sudah sangat berhati-hati bisa kena juga, mungkin imun tubuh seseorang ada kalanya drop,” tuturnya.
Oleh sebab itu pihaknya meminta agar kalangan wali murid dan siswa yang tengah menjalani simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) untuk tetap tenang dan tidak khawatir.
Simulasi PTM bakal dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan juga semua yang ikut di dalamnya sudah dinyatakan negatif Corona.
“Simulasi PTM selama dua pekan. Harapan kami orang tua bisa tenang dan anak-anak tetap semangat datang ke sekolah,” tandasnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko