Timlo.net – Berkaca erupsi Merapi tahun 2010 silam, Candi Borobudur tertutup abu vulkanik tebal. Sehingga petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) kesulitan membersihkannya pasca erupsi. Mengantisipasi hal tersebut terulang kembali, BKB menutup stupa dan lorong candi menggunakan terpal paulin, Rabu (11/11).
Penutupan stupa candi Borobudur dilakukan mulai dari lantai 8 dan lorong lantai 1. Terpal khusus ini jika ditutupkan di stupa tidak ada masalah kelembaban. Sehingga tidak akan menyebabkan lumut maupun cuaca panas.
“Kita melakukan tindakan preventif dan antisipasi agar nanti ketika terjadi erupsi dan arah abunya ke arah Magelang, Candi Borobudur sudah kita tutup dengan cover,” kata Kepala BKB, Wiwit Kasiyati, Rabu (11/11). sebagaiman dilansir dari laman beritamagelang.id.
Terpal paulin tersebut, kata Wiwit, di lorong lantai 1 sudah digelar. Sedangkan di lantai lainnya sudah disiapkan di lokasi. Menurutnya, penutupan akan dilakukan secara bertahap untuk lantai lorong 1. Tapi untuk lantai dan stupa lainnya cover itu sudah siap di tempat.
”Jadi jika erupsi itu terjadi dan abunya mengarah ke Magelang, kita segera melakukan tindakan menutup stupa yang lainnya,” lanjutnya.
Koordinator Kelompok Kerja Pemeliharaan Kawasan Cagar Budaya (KCB) Borobudur, Bramantara menambahkan, dalam pengelolaan warisan budaya dunia mempunyai sistem manajemen pengelolaan bencana. Hal ini sebagai salah satu wujud tanggap terhadap bencana.
Pemasangan cover ini, sebagai salah satu wujud tanggap BKB terhadap bencana. Bahannya terpal paulin, aman saat diaplikasikan ke batu candi karena kelembaban dan temperatur yang tinggi itu akan seimbang. Artinya dapat mengantisipasi kelembaban, tumbuh lumut dan lain sebagainya.
“Waulupun kita berdoa bersama bahwa ini tidak terjadi. Misalkan terjadi juga dengan skala yang kecil dibandingkan 2010,” harapnya.
Bramantara menjelaskan, pengalaman erupsi tahun 2010 pihaknya susah melakukan pembersihan abu vulkanik. Untuk itu sekarang memantau perkembangan aktivitas Merapi.
Dengan melakukan monitoring itu, imbuhnya, BKB bertahap melakukan tanggap bencana dengan melakukan pemasangan cover untuk melindungi batu Candi Borobudur dari abu vulkanik Merapi.
Ia mengakui, untuk sementara, BKB baru dapat menutup lantai di lorong 1 dan 32 stupa di teras 8.
“Kenapa belum semuanya, karena mengingat pemasangan ini juga tidak mudah. Artinya membutuhkan waktu dan konsentrasi dari personel,” ungkapnya.
Tidak hanya stupa, nantinya penutupan cover juga dilakukan pada keseluruhan bidang Candi Borobudur sambil menunggu update perkembangan aktivitas Merapi. Namun, jika nanti status Merapi turun, BKB akan melepas satu persatu terpal tersebut.
Sumber: beritamagelang
Editor : Wahyu Wibowo