GAZA – Suatu pagi di awal Desember menjadi hari yang tidak biasa bagi siswa sekolah dasar Moawiya Bin Abi Sofyan. Sekolah yang mendidik sebagian besar anak-anak di daerah miskin Al Atatra, Gaza, itu kedatangan sejumlah relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) pada Senin (3/12).
Kedatangan tim ACT pagi itu bermaksud membagikan ribuan porsi nasi briyani hangat dengan lauk ayam.
Di halaman sekolah, dua mobil yang membawa makanan lezat dari Dapur Umum Indonesia ACT di Gaza telah terparkir sejak awal pagi. Bendera merah putih yang dipasang pada salah satu badan mobil menandai kehadiran bangsa Indonesia di tengah-tengah mereka.
Tidak lama, para guru dan sejumlah relawan membantu para siswa duduk berjajar rapi dalam saf-saf yang saling berhadapan. Nasi briyani segera dibagikan, dari jauh aromanya tercium dan merebak melalui celah-celah antarsaf.
Gaza memang tengah memasuki musim dingin, nasi briyani hangat pagi itu menjadi santapan penghangat senyum dan semangat anak-anak yang telah lama hidup berdampingan dengan konflik.
“Kemarin (Rabu) 1.050 porsi makanan dibagikan di Sekolah Dasar Moawiya Bin Abi Sofyan. Setiap harinya tim relawan ACT menyiapkan makanan yang bergizi untuk penerima manfaat ,” kata Kepala Cabang ACT Solo, Septi Endrasmoro, mengutip laporan dari Global Humanity Response (GHR) ACT, Selasa (4/11) kemarin.
Dapur Umum Indonesia untuk Palestina adalah potret komitmen ACT mewakili bangsa Indonesia dalam mendampingi warga Gaza. Di antara mereka adalah kaum rentan yang sangat membutuhkan rangkulan masyarakat dunia. Anak-anak Gaza yang hidup sebagai penyintas konflik adalah salah satu golongan yang membutuhkan banyak perhatian. Sebab itu, ACT berusaha memberikan perhatian lebih kepada mereka.
Seperti hari sebelumnya, Sabtu (2/12), ACT juga membagikan makanan siap santap kepada anak-anak di wilayah Al Shamali dan wilayah Al Sheeikh Ijleen. Pagi itu, tubuh-tubuh mungil berbalut pakaian hangat menerima sekotak nasi briyani dengan senyum sumringah.
“Syukran ACT, terima kasih ACT. Jangan tinggalkan kami,” syukur dan harapan terucap dari mulut bocah-bocah tersebut.
Al Shamali merupakan salah satu wilayah di Gaza Selatan yang menampung sejumlah pengungsi internal. Di wilayah tersebut terdapat kamp pengungsian Ashati.
“Program- Program ACT Pusat untuk dunia Islam akan terus kami support di ranah gress root. ACT Cabang Solo pun berusaha mengajak masyarakat Solo Raya untuk ikut peduli atas musibah yang di timpa saudara kita yang ada di Palestina,” tutur Septi. (*/)
Editor : Dhefi Nugroho
