Semarang — Pelaksanaan kompetisi Liga Indonesia di tahun 2020 dalam ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. Setelah beberapa kali ditunda atau sejak ditangguhkan bulan Maret lalu, PSSI berencana menggulirkannya lagi pada bulan Februari tahun depan.
Wacana yang diambil PSSI menimbulkan respons cukup beragam, terutama nada kecewa dari para pelaku sepak bola. Tidak hanya klub yang kecewa atas ketidakpastian pelaksanaan kompetisi Shopee Liga 1 2020, tapi juga dari ranah suporter.
Sementara wakil ketua Panser Biru, Galih Ndog juga mengungkapkan hal yang tidak jauh berbeda. Ia menyebut PSSI dan PT LIB seperti terlalu memaksakan diri untuk melanjutkan kompetisi.
“Kalau liga 2020 dilanjutkan kok gregetnya juga beda, misalnya dari sisi jadwal seminggu bisa main 3 sampai 4 kali. Mending anggap saja musim 2020 force majeure karena kondisi yang tidak bisa diduga dan tidak diinginkan,” kata Galih.
“Lebih baik fokus saja maksimalkan pemain muda. Menggulirkan kompetisi Elite Pro Academy (EPA), apalagi PSSI punya target di Piala Dunia U-20. Saya yakin bisa semakin banyak potensi untuk Timnas U-20,” jelas Toby, pengurus Panser Biru lainnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko