Solo — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali mulai merespon instruksi KPU RI untuk menyiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) darurat. TPS tersebut sebagai antisipasi jika terjadi erupsi Gunung Merapi.
“Kami telah menyiapkan antisipasi jika terjadi erupsi Gunung Merapi saat penyelenggaraan Pilkada serentak pada 9 Desember mendatang,” ujar Komisioner Divisi Program dan Data KPU Boyolali, Pardiman saat ditemui di Solo, Sabtu (14/11).
Ia menjelaskan, antisipasi dilakukan dengan berkoordinasi dengan melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, serta pihak terkait lainnya. Hal ini sangat penting untuk mencari data pasti berapa warga yang diungsikan.
“Pendataan kami ada tiga desa di Kecamatan Selo terdampak Merapi. Desa tersebut adalah Klakah, Jrakah dan Tlogolele,” kata dia.
Ia mengatakan, pihaknya juga sudah menyiapkan empat kecamatan sebagai penyangga lokasi TPS darurat, yakni Selo, Cepogo, Musuk dan Ampel. Sesuai regulasi, lanjut Pardiman, TPS untuk pengungsi karena bencana bisa dibuat di TPS lokasi pengungsian.
“Untuk pengungsi yang di luar Kabupaten Boyolali, kami baru akan mengoordinasikan dengan KPU RI dalam mementukan TPS darurat,” ujarnya.
Ditambahkan, sesuai aturan pencoblosan tidak bisa dilakukan di luar kabupaten asal. Maka dari itu, ia akan berkoordinasi dengan KPU RI jika memang nanti ada warga Boyolali mengugsi di Kabupaten Magelang jika Gunung Merapi erupsi.