Timlo.net — Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah memperbarui data persebaran kasus Corona (Covid-19). Informasi yang diperoleh Timlo.net dari laman corona.jatengprov.go.id, Senin (16/11) pukul 12.00 WIB, tercatat 43.455 kasus positif Covid-19, di mana 3.036 di antaranya meninggal dunia dan 35,029 sembuh. Sementara 5.390 pasien masih dirawat di sejumlah rumah sakit yang ditunjuk Pemprov Jateng.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepala daerah (bupati dan walikota) meningkatkan pengetesan Covid-19 di daerahnya.
Hal itu disampaikan Ganjar usai rapat koordinasi penanganan kenaikan kasus Covid-19 akibat dampak libur panjang yang dipimpin Menko Marvest, Luhut Binsar Panjaitan via zoom di Puri Gedeh, Kamis.
Pada rakor itu, disebutkan bahwa kasus Covid-19 di Jawa Tengah naik 49 persen pada periode 26 Oktober-1 November. Meskipun, kenaikan tersebut sebanding dengan jumlah tesnya.
“Kita sudah prediksi akan terjadi ledakan, karena memang ini resiko yang kita siap ambil. Kami juga sudah sampaikan kepada staff, maka tolong ini gaspol. Semua dilakukan termasuk testing,” tutur Ganjar Pranowo –seperti dilansir laman humas.jatengprov.go.id.
Hingga saat ini terdapat tujuh daerah di Jawa Tengah masih menyandang status zona merah atau resiko tinggi penyebaran Covid-19. Adapun tujuh daerah itu adalah Kota Tegal, Karangayar, Pemalang, Pati, Magelang, Kota Semarang, dan Cilacap. Hanya Purbalingga dan Banyumas yang saat ini sudah zona hijau atau resiko rendah, sementara sisanya masih berada di zona kuning.
“Sekarang kita kejar terus (peningkatan testing), jadi sekarang bupati-bupati menjadi lebih peduli,” katanya.