Boyolali – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Boyolali telah melakukan koordinasi dengan stakeholder untuk menyiapkan langkah apabila terjadi erupsi Merapi saat pilkada 9 Desember mendatang.
“Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD dengan Pemkab maupun pihak-pihak yang mengetahui atau terlibat langsung dalam proses. Sudah bisa memetakan langkah-langkah apa yang akan dilakukan oleh KPU Kabupaten Boyolali, baik yang di KRB III maupun yang ada di KRB II,” kata Ketua KPU Boyolali, Ali Fachrudin Senin (16/11), sebagaimana diberitakan di laman boyolali.go.id.
Dijelaskan dia, tiga desa di Kecamatan Selo yang berada di KRB III, yakni Desa Klakah, Jrakah dan Tlogolele telah disiapkan skema pengambilan suara Pilkada Serentak Tahun 2020 Kabupaten Boyolali. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk mendata pemilih di pengungsian.
“Pada prinsipnya adalah Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali Tahun 2020 ini memang bisa dilakukan ketika terjadi bencana bisa dilakukan di tempat pengungsian,” terangnya.
Skema langkah antisipasi juga akan dilakukan untuk desa desa yang akan melakukan System Sister Village antara Kabupaten Boyolali dengan Kabupaten Magelang.
“Maka akan kita koordinasikan lebih lanjut data jumlah pemilihnya berapa, jumlah TPSnya berapa, yang terskemakan mengungsi ke wilayah Kabupaten Magelang,” tandasnya.
Sumber: boyolali