Boyolali — Hingga kini dilaporkan Gunung Merapi terus menunjukan aktivitasnya. Sejak dinaikkan status dari Waspada atau Level II menjadi Siaga (Level III), Pos Pengamatan Gunung Merapi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali terus memantau gunung aktif ini.
“Status siaga, radius jarak aman lima kilometer,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Desa Jrakah, Ahmad Sopari, Senin (16/11).
Pada Senin (16/11), tercatat 25 kali guguran dengan amplitude 4-65 milimeter berdurasi 13,6-52,1 detik. Selain itu, gunung ini juga mengalami gempa vulkanik dalam sebanyak sembilan kali dengan amplitude 40-75 milimeter berdurasi 17,2-44,5 detik. Serta gempa tektonik jauh sejumlah satu kali berdurasi 92,4 detik.
Dilansir laman boyolali.go.id, Selasa (17/11), Gunung Merapi juga dilaporkan terus mengalami penggembungan. Berdasar data yang diperoleh dari Pos Babadan, Gunung Merapi menggembung 12 sentimeter.
“Berdasarkan data laporan tanggal 14 November 2020, laju perkembangan penggembungan dari Pos Babadan sebanyak 12 sentimeter. Pengukuran diambil setiap satu jam sekali dari Pos Babadan,” ujarnya.