Solo – Kawasan Bandara Adi Soemarmo yang terletak di Kabupaten Boyolali, tak hanya menjadi akses moda transportasi udara semata. Melainkan, bandara yang telah terintegrasi dengan moda transportasi kereta api itu juga menjadi alternative wisata nan murah meriah.
Pengunjung dapat menikmati suasana sore di luar pagar lapangan baik di sisi barat maupun selatan. Namun, sebagian besar masyarakat lebih memilih di kawasan sisi selatan. Ini dikarenakan, selain dapat menyaksikan pesawat terbang lebih dekat, juga berjejer warung makan dengan jajanan khas.
Meski ramai pengunjung, penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat tetap diterapkan pihak Lanud Adi Soemarmo guna mencegah penyebaran Covid-19. Salah satunya masyarakat yang hendak menikmati suasana di lokasi wajib menggunakan masker. Selain itu, berbagai poster imbauan penggunaan masker dan cuci tangan menempel di pagar. Pembatasan jaga jarak pun juga terlihat, termasuk dari kesadaran pengunjung.
“Saya rasa bagus ya ada peringatan kawasan wajib bermasker. Sehingga semua yang datang menjalankan protokol kesehatan ketat,” terang Fauzan (21).
Pengunjung lainnya, Setyanto (28) menyebut kawasan Bandara Adi Soemarmo termasuk salah satu alternatif wisata murah tapi juga menghibur.
“Apalagi anak saya masih kecil. Mereka bisa merasakan keseruan saat menyaksikan pesawat mulai take off dan landing,” ungkapnya.
Sementara itu, Danlanud Adi Soemarmo, Kolonel Nav I Nyoman Suadnyana saat dikonfirmasi membenarkan jika protokol kesehatan ketat diberikan di lokasi wisata tersebut. Apalagi, wisata edukasi itu jadi favorit banyak masyarakat, sehingga dirinya tak ingin ada penyebaran klaster Covid-19.
“Kami selalu mengingatkan pentingnya melaksanakan 3M. Namun memang kadang-kadang banyak yang lupa tentang itu. Kita terus galakkan terkait hal ini. Lalu kita juga selalu menyiapkan petugas untuk berpatroli. Selain imbauan berhati-hati, juga soal penerapan protokol kesehatan,” tegas perwira menengah TNI AU kelahiran Tabanan itu.
Editor : Dhefi Nugroho