Timlo.net – Sebanyak 15 negara telah menandatangani Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) pada Minggu (15/11) lalu. Dari jumlah itu, terdiri dari 10 negara ASEAN dan 5 mitra ASEAN yaitu Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
“Kelima belas negara penandatangan perjanjian RCEP ini secara kumulatif mewakili 29,6 (persen) penduduk dunia, 30,2 persen GDP (gross domestic product) dunia, 27, 4 persen perdagangan dunia, dan 29,8 persen FDI (foreign direct investment) dunia,” ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dilansir dari laman Kemenkeu, Rabu (18/11).
Setelah diratifikasi, RCEP berpotensi meningkatkan ekspor Indonesia ke negara-negara peserta sebesar 8-11 persen. Investasi ke Indonesia juga berpotensi meningkat 18-22 persen.
“Melalui RCEP ini, Indonesia juga dapat menikmati spillover effect dari FTA (Free Trade Agreement) yang dimiliki negara anggota RCEP dengan negara-negara non-anggota. Perluasan peran Indonesia melalui global supply chain dari spillover effect ini berpotensi meningkatkan ekspor Indonesia ke dunia sebesar 7,2 persen,” ungkapnya.
Disampaikan Mendag, data ekspor Indonesia ke 14 negara RCEP selama 5 tahun terakhir, menunjukkan tren positif sebesar 7,35 persen.
“Pada tahun 2019, total ekspor nonmigas ke kawasan RCEP mewakili 56,51 persen total ekspor Indonesia ke dunia, yakni senilai US$84,4 miliar. Sementara dari sudut impor, RCEP mewakili 65,79 persen total impor Indonesia dari dunia, yakni senilai US$102 miliar,” terangnya.
Mendag menekankan, manfaat RCEP bagi Indonesia dapat terwujud jika Indonesia melakukan perubahan mendasar, dengan menjadikan program penguatan daya saing sebagai agenda tetap di semua sektor perekonomian, baik software maupun hardware, sektor barang maupun jasa, pengusaha besar maupun UMKM, sektor pemerintah maupun swasta.
“Tak ada cara lain untuk memetik manfaat RCEP secara maksimal selain meningkatkan daya saing, karena itulah yang dilakukan negara-negara pesaing kita secara terus menerus, baik ia negara anggota RCEP maupun bukan anggota,” tandasnya.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan, RCEP merupakan gagasan yang secara berani yang dicetuskan Indonesia untuk mempertahankan sentralitas ASEAN memasuki rantai pasok global secara lebih dalam.
Editor : Dhefi Nugroho