Boyolali — Sejak dinaikkan levelnya dari Waspada ke Siaga, Gunung Merapi terus menunjukkan aktivitasnya. Dipantau melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali, gunung aktif ini mengalami perkembangan setiap saat.
“Untuk aktivitas pemantauan dari pukul 06.00-12.00 WIB, aktivitas gunung merapi secara visual tampak ada kabut,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Desa Jrakah, Ahmad Sopari, Rabu (18/11).
Berdasar data, tercatat 16 kali guguran, gempa hembusan 15 kali, gempa hybrid/fase banyak sejumlah 71 kali, gempa vulkanik dangkal sebanyak tujuh kali dan gempa tektonik sebanyak satu kali. Selain aktivitas tersebut, tercatat juga guguran yang terpantau dari Pos Babadan.
“Untuk suara gemuruh tercatat satu kali dari arah Pos Babadan,” ungkapnya.
Dilansir laman boyolali.go.id, sejumlah warga Dusun Sepi dan Kajor, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali mulai mengungsi ke daerah aman. Sebanyak 83 orang telah diungsikan ke Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) desa setempat. Akan tetapi, karena kelompok rentan di Dukuh Sepi masih ada yang belum dievakuasi, maka sejumlah relawan membuat posko tambahan karena jumlahnya kurang memadai.
“Di TPPS tidak mencukupi kita membuat lagi di gedung SD Jrakah 2. Agar di tengah pandemi ini warga terjaga adanya pandemi,” terang Kepala Desa Jrakah, Tumar.
Hal tersebut dilakukan karena masih ada 300 kelompok rentan yang perlu dievakuasi, namun TPPS desa setempat hanya bisa menampung 90-100 orang.