Solo — Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) meminta penyelenggara pemilihan walikota (Pilwakot) Solo tidak membuat suasana gaduh. Hal itu sangat penting agar tidak terjadi permasalahan hukum di kemudian hari.
“Kami minta pada penyelenggara Pilwakot agar tidak melakukan tindakan yang tidak jujur dan transparan selama proses pesta demokrasi berlangsung,” ujar Ketua Periodik KAMI Solo, Usman Amirodin, Jumat (20/11).
Ia mengatakan, penyelenggara Pilwakot Solo yang dimaksud adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Kedua lembaga itu diminta dalam bekerja harus benar-benar transparan, jujur, profesional, mandiri dan terbuka serta memberikan perlindungan atas hak-hak para pemilih tanpa intimidasi.
“Pilwakot adalah sarana demokrasi konstitusional yang disiapkan oleh negara, dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Jadi jangan bekerja asal-asalan,” ujarnya.
Selain kepada penyelenggara, KAMI Solo juga menyerukan kedua pasangan calon (Paslon) maupun pendukungnya untuk tidak menggunakan cara-cara tidak terpuji untuk memenangkan pilihannya melalui politik uang. Kalau itu terjadi mencederai demokrasi.
“Kalau Pilwakot Solo sampai ada intimidasi, kami siap membantu secara maksimal,” tegasnya.
Ia menambahkan, Presidium KAMI Solo berharap adanya kerjasama yang baik dari semua pihak terkait agar Solo tetap damai dan pelaksanaan Pilwakot sukses. Pilwakot Solo merupakan panggung kontestan untuk mendapatkan simpati dan dukungan pemilih dengan cara berlomba kebaikan.