Timlo.net--Isolasi diri selama pandemi corona bisa memicu peningkatan tekanan darah. Paling tidak menurut sebuah studi baru dari Favaloro Foundation University Hospital di Argentina. Penelitian itu diadakan setelah para pekerja medis di rumah sakit itu melihat kenaikan tekanan darah selama isolasi sosial yang diwajibkan pemerintah.
Di Argentina, isolasi sosial diwajibkan pada Maret 2020. Masyarakat tidak boleh meninggalkan rumah mereka dengan beberapa pengecualian misalnya membeli makanan, untuk pekerja esensial dan sejenisnya. Setelah periode isolasi sosial itu dimulai, para dokter melihat jika mereka yang datang ke instalasi gawat darurat (IGD) memiliki tekanan darah tinggi.
“Jumlah pasien yang masuk ke bagian darurat selama periode isolasi sosial wajib dihubungkan dengan kenaikan tekanan darah tinggi yang aneh sebanyak 37%–bahkan setelah memperhatikan faktor usia, gender, bulan, hari dan waktu pemeriksaan, dan entah pasien datang diantar ambulan atau tidak,” ujar pemimpin penelitian Dr. Matias Fosco dilansir dari Slashgear, Kamis (19/11).
Rumah sakit itu mengadakan penelitian itu untuk memperoleh jawaban dengan menggunakan data lebih dari 12.000 pasien. Dari jumlah itu, sebanyak 1.643 pasien masuk ke IGD. Jumlahnya jauh berkurang dibandingkan pada periode yang sama pada 2019. Dari jumlah pasien yang masuk IGD, 391 orang memiliki tekanan darah tinggi.
Para peneliti menjelaskan jika jumlah pasien dengan tekanan darah tinggi yang dirawat jumlahnya jauh lebih tinggi dibandingkan para periode yang sama tahun lalu. Tahun lalu, jumlah pasien yang masuk IGD dengan tekanan darah tinggi sebanyak 17,5 persen. Sedangkan tahun ini mencapai 23,8%. Para ahli melihat jika ada berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan ini. Salah satunya adalah faktor psikologis.
Isolasi sosial seringkali dihubungkan dengan efek kesehatan yang negatif dalam beberapa penelitian sebelumnya. Kekuatiran yang umum dirasakan selama pandemi ini, masalah finansial, takut terkena COVID-19, dan lain-lain dianggap turut berkontribusi dalam naiknya tekanan darah. Dari segi gaya hidup, isolasi sosial di mana seseorang tinggal di rumah membuat gaya hidupnya berubah. Misalnya dia menjadi makan dan minum berlebihan. Saat ini, isolasi sosial wajib di negara itu sudah dilonggarkan. Para peneliti ingin melihat apakah hal ini berdampak pada tekanan darah para pasien.