Rabu, Maret 22, 2023
  • Tentang Kami
  • Karir
Timlo.net
No Result
View All Result
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
Timlo.net
No Result
View All Result
Home Seni Budaya

Kisah Perjalanan Karir Waldjinah, si Walang Kekek Bagian 1

by
22 Maret 2010 | 10:44
in Seni Budaya, Sosok
Share on FacebookShare on Twitter

Walang kekek, menclok nang tenggok
Mabur maneh, menclok nang pari
Ojo ngenyek yo mas, karo wong wedok
Yen ditinggal lungo, setengah mati

 

BacaJuga

Waldjinah Menangis Saat Rayakan Ultah ke-77

Produser Film Waldjinah Temui Ganjar, Tawarkan Satu Scene Khusus

Deretan Bintang Semarakkan SKF 2022, Ada Waldjinah, Dewi Gita hingga Yan Vellia

Solo – Lirik tersebut tentu saja mengingatkan kita akan penyanyi keroncong legendaris Waldjinah. Dia adalah sosok penyanyi solo keroncong yang sudah melegenda. Ratusan lagu sudah dinyanyikannya, beragam penghargaan telah ia raih dan di usianya yang semakin lanjut Waldjinah tetap terus berkarya dan berupaya melestarikan keroncong sebagai budaya asli Indonesia.

Waldjinah begitu dia disebut. Awal mula nama Waldjinah karena ia dilahirkan di bulan Sawal (Wal) pada tahun Je (Ji) dan sebagai anak nomor sejinah (10) maka diberikanlah kepadanya nama Waldjinah. Karir menyanyi Waldjinah dimulai secara tidak sengaja ketika Ia masih kelas 2 SD. Waktu itu kakak Waldjinah seorang tentara yang juga hobi menyanyi memberikan arahan menyanyi kepada kakak ipar Waldjinah yang juga penyanyi, namun justru Waldjinahlah yang bisa sedangkan kakak iparnya tidak, berawal dari itu Waldjinah kecil memulai menyanyi dengan mengikuti lomba-lomba macapat yang diadakan sekolahnya. Umur 4 tahun Waldjinah berhasil menjuarai lomba macapat. Semenjak itu Waldjinah selalu menjadi perwakilan sekolahnya dalam lomba menyanyi. Ketika SMP kelas 1 Waldjinah berhasil menjuarai Ratu Kembang Kacang tahun 1958, waktu itu usianya masih 13 tahun. “Dahulu saya mendapatkan uang Rp. 2  untuk setiap menyanyi, dan waktu itu uang Rp. 2 sudah bisa buat pakaian”, kenang Waldjinah.

Walaupun berasal dari kalangan tidak mampu, dengan seorang ayah dan ibu yang hanya berjualan sayur memaksa Waldjinah untuk terjun di musik dan meninggalkan bangku sekolahnya. Ia juga sempat bekerja di Jakat, disana ia bernyanyi untuk para tentara ketika perang DI/TII berkobar. Selang satu tahun kemudian RRI meminta Waldjinah bekerja di RRI sebagai penyanyi honorer. “Untuk menjadi penyanyi di RRI harus di casting dahulu, namun saya tidak justru RRI mendatangi saya untuk menjadi penyanyi tetapnya” cerita Waldjinah

Umur 13 tahun Waldjinah sudah memulai rekaman, dengan lagu kembang kacang Ia berkolaborasi dengan penyanyi keroncong kawakan pelantun tembang Bengawan Solo, Gesang, dan Samsidi. Album tersebut direkam 1959. Kemudian pada tahun 1965 Waldjinah berhasil menjuarai Bintang Radio se-Indonesia. Kemudian 1969 adalah momen dimana lagu “Walang Kekek” direkam. Lagu tersebut menjadi booming sehingga Ia dikenal dengan sebutan Si Walang Kekek.

Tags: walang kekekwaldjinah

Previous Post

Fashion Show Pesona Batik

Next Post

Kisah Perjalanan Karir Waldjinah, Si Walang Kekek Bagian 2

Berita Terkait

Waldjinah Menangis Saat Rayakan Ultah ke-77

Waldjinah Menangis Saat Rayakan Ultah ke-77

8 November 2022
Produser Film Waldjinah Temui Ganjar, Tawarkan Satu Scene Khusus

Produser Film Waldjinah Temui Ganjar, Tawarkan Satu Scene Khusus

3 Agustus 2022

Deretan Bintang Semarakkan SKF 2022, Ada Waldjinah, Dewi Gita hingga Yan Vellia

25 Juli 2022

Maestro Keroncong Waljinah Rilis Film Pendek Dokumenter Irama Batik Ratu Kembang Katjang

30 Maret 2022

Waldjinah dan Abah Lala Hangatkan Pesta Ulang Tahun The Sunan Hotel Solo

28 November 2019

Maestro Keroncong Waldjinah Dapat Penghargaan dari Relawan Jokowi-Ma’ruf

3 Agustus 2019
Next Post

Kisah Perjalanan Karir Waldjinah, Si Walang Kekek Bagian 2

Terkini

Closing Ceremony Piala Dunia U-20, Wishnutama dan Gibran Cek Stadion Manahan Solo

22 Maret 2023

Kapolres Karanganyar: Antisipasi Sejak Dini Gejolak Pasar Jelang Ramadan

22 Maret 2023

Ditinggal Menunggui Anak di Rumah Sakit, Rumah Disatroni Pencuri

22 Maret 2023

Sidak Sembako di Pasar Jungke, Tim Gabungan Pastikan Harga dan Stok Aman

22 Maret 2023
Dikatain Pemimpin Kafir karena Kirab Ogoh-Ogoh, Gibran: Ada Nyumpahin Saya Masuk Neraka

Dikatain Pemimpin Kafir karena Kirab Ogoh-Ogoh, Gibran: Ada Nyumpahin Saya Masuk Neraka

22 Maret 2023
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Telepon Penting
  • Privacy Policy
  • Term of Use
  • Karir
  • Sitemap
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Solo dan Sekitar
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca
  • Serba-serbi

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved