Timlo.net
No Result
View All Result
Timlo.net
  • Timlo.tv
  • Tentang Kami
  • Kontak
No Result
View All Result
Selasa, 26 Januari 2021
  • Seni Budaya
    • Umum
    • Sosok
  • Bisnis
    • Umum
    • Event
    • Inspirasi
  • Pendidikan
    • Umum
    • Sosok
  • Olah Raga
    • Umum
    • Bola
    • Sosok
    • Jadwal Siaran
  • Sosial
    • Umum
    • Kota
    • Event
    • Sosok
  • Wisata
    • Umum
    • Kuliner
    • event
  • Gaya Hidup
    • Umum
    • Teknologi
    • Kesehatan Umum
    • Busana
    • Sosok
  • Nasional
    • Umum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Artis
    • Marketing
  • Manca
    • Umum
    • Teknologi
    • Film
    • Unik
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Info Solo
    • Jadwal Kereta Api
    • Jadwal Pesawat
    • Jadwal Travel
    • Form Konsultasi
    • Telepon Penting
  • Indeks



  • Seni Budaya
    • Umum
    • Sosok
  • Bisnis
    • Umum
    • Event
    • Inspirasi
  • Pendidikan
    • Umum
    • Sosok
  • Olah Raga
    • Umum
    • Bola
    • Sosok
    • Jadwal Siaran
  • Sosial
    • Umum
    • Kota
    • Event
    • Sosok
  • Wisata
    • Umum
    • Kuliner
    • event
  • Gaya Hidup
    • Umum
    • Teknologi
    • Kesehatan Umum
    • Busana
    • Sosok
  • Nasional
    • Umum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Artis
    • Marketing
  • Manca
    • Umum
    • Teknologi
    • Film
    • Unik
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Info Solo
    • Jadwal Kereta Api
    • Jadwal Pesawat
    • Jadwal Travel
    • Form Konsultasi
    • Telepon Penting
  • Indeks
No Result
View All Result
Home Nasional Ekonomi

Terdampak Pandemi, 88 Persen Perusahaan Merugi

25 November 2020 , 09:07 WIB
| 
Wahyu Wibowo - Timlo.net
in Ekonomi, Nasional
0 0
SPN Tolak Revisi UU Ketenagakerjaan, Ini Alasannya

Ilustrasi (ist/gg)

Timlo.net — Selama enam bulan terakhir, sekitar 88 persen perusahaan terdampak pandemi. Pada umumnya, perusahaan sebanyak itu merugi. Bahkan, 9 dari 10 perusahaan di Indonesia terdampak langsung pandemi Covid-19. Hal ini berdasrkan survei Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Data tersebut berdasarkan survei yang dilakukannya melalui online, termasuk melalui telepon dan email terhadap 1.105 perusahaan yang dipilih secara probability sampling sebesar 95 persen dan margin of error (MoE) sebesar 3,1 persen pada 32 provinsi di lndonesia.

BacaJuga

Kasus Rasisme Natalius Pigai, Polri Terapkan Konsep Presisi

Percepatan Vaksinasi Dilakukan, Dinkes Jateng Siapkan Penerima Vaksin Gelombang 2

Pegiat Lingkungan Jalan Kaki Rembang-Semarang Protes Pencemaran Limbah B3

“Kerugian tersebut umumnya disebabkan penjualan menurun, sehingga produksi harus dikurangi,” kata Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan, Bambang Satrio Lelono Selasa (24/11), sebagaimana dilansir dari laman infopublik.id.

Berdasarkan survei yang dilakukan Kemnaker bekerja sama dengan INDEF ini, penurunan permintaan, produksi, dan keuntungan umumnya terjadi pada perusahaan UMKM, yaitu di atas 90 persen. Perusahaan yang terdampak terbesar, yakni penyediaan akomodasi makan dan minum, real estate dan konstruksi.

Meski demikian, sambungnya, sebagian besar perusahaan tetap mempekerjakan pekerjanya. Hanya terdapat 17,8 persen perusahaan yang memberlakukan pemutusan hubungan kerja, 25,6 persen perusahaan yang merumahkan pekerjanya dan 10 persen yang melakukan keduanya.

“Respons perusahaan ini dikarenakan hal tersebut satu-satunya jalan untuk efesiensi di tengah masa pandemi,” kata Bambang.

Bambang Satrio menambahkan setelah pandemi, keterampilan teknologi paling dibutuhkan, antara lain terkait penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, dan penguasaan teknologi industri untuk diversifikasi produk. Implikasinya, baik bagi pihak pemerintah dan swasta perlu menyediakan pendidikan dan keterampilan yang sarat dengan penguasaan teknologi.

“Implikasi setelah masa pandemi mengisyaratkan bahwa work form home/teleworking menjadi pilihan utama bagi perusahaan, sehingga menjadi lebih fleksibel meskipun efesiensi jumlah tenaga kerja dan pengurangan upah menjadi tidak bisa dihindarkan,” ucapnya.

Bambang menyatakan, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi mempermudah transisi tersebut di era pandemi. Untuk merespons situasi pandemi, sebagian perusahaan telah merasakan berbagai kebijakan pemerintah, khususnya insentif perpajakan sebanyak 19,8 persen dan jaminan sosial ketenagakerjaan dan sejenisnya sebanyak 18,5 persen.

Meski demikian, katanya, banyak pula yang belum merasakan bantuan pemerintah di tengah pandemi ini, yakni 41,18 persen. Hal itu menandakan pemerintah perlu bergerak membantu perusahaan yang sebagian besar merasakan dampak pandemi tersebut.

Dalam kesempatan ini, dijelaskan bahwa hasil survei ini juga menyampaikan enam rekomendasi .Pertama, pemerintah perlu mengidentifikasikan perusahaan yang terdampak lebih detail lagi agar mendapat akses yang lebih luas atas beragam program pemulihan ekonomi khususnya, insentif perpajakan, restrukturisasi pinjaman KUR dan non KUR, subsidi gaji, hingga akses terhadap kartu pra kerja.

Kedua, perlunya pemerintah memberikan perhatian yang lebih bagi perusahaan UMKM yang terdampak pandemi meskipun saat ini pemerintah telah memberikan bantuan dalam bentuk subsidi bunga KUR, restukturisasi pinjaman dan pengurangan pajak.

Ketiga, pemerintah perlu memperluas informasi pasar tenaga kerja yang berorientasi pada jenis pekerjaan, dan perusahaan juga perlu didorong untuk menentukan spesifikasi keahlian yang dibutuhkan agar terinformasikan skills demand secara lebih luas.

Keempat, kebutuhan pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan setelah pandemi berkaitan dengan teknologi, baik teknologi informasi maupun teknologi industri. Seperti terkait digital marketing, dan digital working.

Kelima, dibutuhkan kebijakan dan peraturan yang menjadi landasan flexible working arrangement yang menyangkut jabatan dan jenis pekerjaan tertentu.

Keenam, diperlukan kebijakan yang cukup komprehensif terkait penyatuan beberapa jaminan sosial bagi pekerja, baik terkait pendidikan dan kesehatan, termasuk program untuk masa pandemi yang lebih persisten.

Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad, menyatakan bahwa di tengah pandemi, sebagian besar perusahaan masih beroperasi, tetapi dari sebagian besar perusahaan tersebut mengurangi jam kerja dan menerapkan work from home.

Menurut Tauhid, implikasi ke depan bagi ekonomi dengan situasi pandemi membuat kondisi perekonomian akan berdampak cukup besar bahwa dengan demand, sebagian orang akan bekerja dari rumah.

“Permintaan barang dan jasa sedikit agak mengalami perubahan, ekonomi juga akan berubah mengikuti pola kerja yang selama ini ada, dan juga akan terus berkembang dengan apa yang flexible working arrangement yang saya kira akan menjadi tuntutan ke depan,” kata Tauhid.

Sumber: infopublik

Editor : Marhaendra Wijanarko
Tags: merugiPandemiPerusahaan

Related Posts

Pandemi Covid-19 Tak Jadi Halangan Fokus di Pembinaan Pesepakbola Usia Dini
Bola

Pandemi Covid-19 Tak Jadi Halangan Fokus di Pembinaan Pesepakbola Usia Dini

14 Januari 2021
Kantor Dispendukcapil Solo Lockdown 14 Hari, Pelayanan Dialihkan Secara Online
Kota

Kantor Dispendukcapil Solo Lockdown 14 Hari, Pelayanan Dialihkan Secara Online

14 Januari 2021
Mayoritas Saham PSS Sleman Resmi Berpindah Tangan
Bola

PSS: Liga 1 2020 Lebih Baik Dianggap Selesai

14 Januari 2021
Pecah Rekor, Penambahan Kasus Covid-19 di Solo Tembus 250 per Hari
Kota

Pecah Rekor, Penambahan Kasus Covid-19 di Solo Tembus 250 per Hari

13 Januari 2021
Masih Pandemi, Penyerahan SK Pensiun ASN Dilakukan Seperti Ini
Nasional

Masih Pandemi, Penyerahan SK Pensiun ASN Dilakukan Seperti Ini

12 Januari 2021
Pandemi Covid-19, Solo Great Sale Tahun Ini Ditiadakan
Kota

SGS Ditiadakan, Rudy: Kegiatan Berpotensi Mengundang Kerumunan Belum dapat Dilaksanakan

7 Januari 2021
loading...



Terkini

Kasus Rasisme Natalius Pigai, Polri Terapkan Konsep Presisi

Kasus Rasisme Natalius Pigai, Polri Terapkan Konsep Presisi

25 Januari 2021
Percepatan Vaksinasi Dilakukan, Dinkes Jateng Siapkan Penerima Vaksin Gelombang 2

Percepatan Vaksinasi Dilakukan, Dinkes Jateng Siapkan Penerima Vaksin Gelombang 2

25 Januari 2021
Pegiat Lingkungan Jalan Kaki Rembang-Semarang Protes Pencemaran Limbah B3

Pegiat Lingkungan Jalan Kaki Rembang-Semarang Protes Pencemaran Limbah B3

25 Januari 2021
Ganjar Ingin Segera Gunakan GeNose C19 di Jateng

Vaksinasi Tahap Pertama Ditarget Selesai Pertengahan Februari

25 Januari 2021
Seluruh Wilayah di Jateng Terapkan PPKM Jilid 2

Seluruh Wilayah di Jateng Terapkan PPKM Jilid 2

25 Januari 2021
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Radio
  • Loker
  • Timlo.tv
  • Timlo.info
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2021 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Sosial
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca

Copyright © 2021 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In