Wonogiri – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri telah menggelar acara debat publik calon bupati dan wakil bupati Wonogiri di hotel Best Western, Kawasan Solo Baru, Sukoharjo, Kamis (26/11). Besar harapan, acara yang dimulai pukul 14.00 WIB-16.00 WIB itu dapat menjadi satu pembelajaran politik . Masyarakat dengan sendirinya bisa menilai kapasitas dan kredibilitas calon-calon pemimpinnya.
“Ya, saya pikir debat ini menurut saya untuk pembelajaran politik baik,” ungkap Ketua Tim Pemenangan paslon Joko Sutopo- Setya Sukarno (Josss), Sriyono saat dikonfirmasi Timlo.net melalui telepon selulernya.
Sriyono juga menyatakan bahwa dengan adanya debat publik yang disiarkan langsung melalui televisi swasta nasional dapat memberi peluang kepada tokoh-tokoh lokal daerah untuk dapat dikenal lebih luas.
“Karena acara ini disiarkan secara nasional. Maka, tokoh lokal daerah punya peluang di area yang lebih besar,” ujarnya.
Meski begitu pihaknya juga sangat menyayangkan terbatasnya waktu adu gagasan para paslon di dalam debat publik itu.
“Terlalu sempit waktunya. Sehingga, untuk menjelaskan kebijakan-kebijakan pemerintah daerah terlalu detail. Kalau bicara soal ketajaman jawaban dan sebagainya karena sempitnya waktu masing-masing paslon jadinya kurang menggigit,” tegas Ketua DPRD Wonogiri ini.
Di dalam debat itu kedua paslon mendapat sejumlah pertanyaan terkait visi misi dan juga strategi paslon dalam membuat sebuah kebijakan yang muaranya membawa Wonogiri lebih maju ke depannya.
Ada lima panelis yang menyusun materi debat, mereka berasal dari kalangan akademisi, serta dipandu oleh seorang mederator. Adu gagasan itu sendiri dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Waktu efektif debat sekitar 90 menit dan jeda iklan sekitar 30 menit.
Sekitar sepuluh materi yang menjadi pertanyaan panelis. Diantaranya terkait jaminan keadilan tanpa diskriminasi kepada warga negara, banyaknya warga Wonogiri yang merantau dikhawatirkan terpapar ideologi yang menyimpang, tentang pertanian (penyediaan pupuk dan bibit), tentang program penguatan SDM (pendidikan), upaya peningkatan SDM (pendidikan dan kemiskinan), banyaknya Guru WB yang belum diangkat menjadi PNS.
Kemudian, tentang daerah blank spot di Wonogiri, terkait gender (kekerasan ibu dan anak), tentang keberlanjutan warga bisa sekolah. Lalu soal pemerataan bantuan sosial dan yang terakhir terkait kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi covid-19.
Sementara itu, tim pemenangan paslon Harjo (Hartanto-Joko Purnomo) Witanto menambahkan, terkait acara debat publik calon pemimpin Wonogiri itu sudah berjalan dengan baik. Dengan adanya debat publik dan penyampaian visi misi kedua paslon, masyarakat dapat memberikan penilaian masing-masing.
“Penilaian tentu di masing-masing individu (masyarakat). Setelah itu apa visi misi yang dipaparkan kandidat,” imbuhnya.
Editor : Dhefi Nugroho