Timlo.net–Lebih dari setengah populasi dunia mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok. Pada 2018, 485 juta ton beras diproduksi secara global. Nasi putih lebih umum digunakan dibandingkan nasi merah karena lebih awet disimpan dan bisa dikirim lebih mudah. Tapi nasi putih juga kurang bernutrisi.
Tapi hal ini bukan berarti nasi putih sepenuhnya buruk untuk dikonsumsi sekalipun memang kurang sehat, kata Elizabeth Ryan, seorang peneliti dari Colorado State University, Amerika Serikat (AS). Dia meneliti nutrisi pada dedak padi.
“Pada akhirnya, makan biji utuh akan selalu menjadi sesuatu yang penting,” kata Elizabeth. Dia khususnya tertarik pada manfaat nutrisi dan kemampuan dedak padi untuk mencegah penyakit. Penelitiannya menunjukkan jika nutrisi pada dedak padi bisa menolong melawan kanker kolorektal. Dedak membuat beras merah kaya dengan senyawa yang disebut phytochemicals yang memiliki kandungan antioksidan dan anti peradangan.
“Ada banyak phytochemicals pada beras merah yang tidak ada pada beras putih,” katanya dilansir dari Yahoo! News, Sabtu (28/11).
Beras merah memiliki serat larut dan serat tidak larut dan protein yang lebih banyak dibandingkan beras putih. Serat ini adalah probiotik yang bagus. Artinya serat menolong memberi makan mikrobioma perut yang sehat. Mikrobioma yang sehat memiliki manfaat yang banyak terutama untuk fungsi pencernaan dan imunitas yang kuat.
Sebagian besar kalori pada beras putih dan merah berasal dari karbohidrat. Tapi beras putih memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi dibandingkan beras merah. Hal ini berarti memakan nasi putih menyebabkan kenaikan gula darah yang tinggi. Menurut Harvard Medical School memakan nasi putih memiliki efek yang sama dengan makan gula pasir. Nasi merah memiliki indek glikemik yang rendah, jadi lebih bermanfaat untuk mencegah penyakit seperti diabetes.