Solo — Kegiatan seni dan budaya di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tetap eksis di tengah pandemi Covid-19. Meski begitu, kegiatan pelestarian budaya adi luhung tanah air ini mengurangi intensitaa sekaligus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Intensitasnya berkurang, jika dulu seminggu bisa tiga kali. Saat Covid ini, seminggu hanya sekali pertemuan,” terang Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, GKR Wandansari saat berbincang dengan wartawan, Minggu (29/11).
Sejak pandemi Covid-19 mewabah, kata perempuan yang akrab disapa Gusti Moeng tersebut, pihaknya banyak mengurangi aktifitas di dalam Keraton. Ini dilalukan, supaya tidak menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19.
“Untuk museum Keraton, juga baru-baru ini dibuka dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Untuk tari dan macapatan juga dimulai secara terbatas dalam beberapa waktu terakhir,” jelas Gusti Moeng.
Pantauan Timlo.net, sejumlah siswi tari tengah belajar di Sasana Mulya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Mereka mengenakan masker dan menjaga jarak sesuai dengan protokol kesehatan. Namun, kondisi ini menurut Gusti Moeng membuat siswi mudah lelah.
“Karena, tari itu kan mengatur nafas. Jika mengenakan masker, mereka akan lebih susah bernafas. Namun, karena mentaati protokol kesehatan sehingga aturan tersebut tetap diterapkan,” katanya.
Pihaknya berharap, tradisi di Keraton Surakarta Hadiningrat senantiasa terjaga dan dapat diwariskan dari generasi ke generasi.
