Solo — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memperketat pengawasan protokol kesehatan di Pasar Gede Harjodaksino usai dua pedagangnya terkonfirmasi positif Covid-19. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Heru Sunardi mengatakan pihaknya tidak akan menutup operasional pasar yang menjadi destinasi wisata di Kota Solo itu.
“Pedagangnya yang positif kan sudah kita minta karantina mandiri,” katanya, Minggu (29/11).
Dua pedagang tersebut terkonfirmasi positif setelah mengikuti rapid test massal yang diadakan Palang Merah Indonesia (PMI) beberapa waktu lalu. Ada tiga pedagang peserta rapid test yang hasil rapid testnya reaktif.
Berdasarkan hasil tersebut, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Solo melakukan uji PCR terhadap tiga pedagang tersebut. Menurut Heru, ada dua pedagang yang hasil tes PCR-nya positif.
“Mereka sudah tidak jualan sejak hasil rapid test dulu. Tapi setelah hasil test PCR-nya keluar ini kita minta untuk melanjutkan karantina mandiri dulu,” katanya.
Sementara itu, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengingatkan agar warga konsisten mematuhi protokol kesehatan. Ia mengakui Pemkot tidak mampu mengatasi pandemi tanpa partisipasi masyarakat.
“Ya kita bersama-sama lah. Masyarakat juga harus mau patuh. Kalau semua dibebankan ke Pemerintah jelas tidak akan mampu,” katanya.
Meski demikian saat ini Pemkot telah menempatkan petugas pasar dibantu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) di setiap pintu masuk pasar. Mereka bertugas untuk mengingatkan pengunjung maupun pedagang yang melanggar protokol kesehatan.
“Pokoknya kalau tidak pakai masker tidak boleh masuk pasar,” katanya.
Editor : Wahyu Wibowo