Solo — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akhirnya memutuskan untuk menutup Pasar Gede Harjonagoro sebelah Timur setelah delapan pedagangnya terkonfirmasi positif Covid-19. Penutupan berlaku efektif mulai 1 – 7 Desember.
“Sudah saya minta untuk ditutup untuk disterilkan dulu,” kata Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Senin (30/11).
Instruksi penutupan sudah disampaikan melalui Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Heru Sunardi. Walikota berpesan agar rencana penutupan segera disampaikan kepada para pedagang.
“Kalau tidak cepet, pedagangnya keburu kulakan,” katanya.
Sementara itu, Heru Sunardi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Paguyuban Pedagang Pasar Gede terkait rencana penutupan tersebut. Paguyuban diminta untuk mensosialisasikan rencana tersebut kepada para pedagang.
“Supaya barang-barang yang mudah rusak dikeluarkan dulu. Kita beri waktu sampai nanti malam,” katanya.
Selain itu, Pemkot juga akan menyemprot disinfektan setelah pedagang keluar dari area pasar. Rencananya penyemprotan dilaksanakan pukul 16.00 WIB.
Selama masa penutupan, Disdag akan menempatkan penjaga untuk menghalau pedagang yang nekat beraktivitas di sekitar pasar.
“Karena diamanatkan pedagang untuk melakukan karantina. Yang namanya karantina ya di rumah istirahat, tidak berjualan di tempat lain,” katanya.
Sebagai informasi, tiga pedagang Pasar Gede terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani uji swab RT-PCR beberapa waktu lalu. Dari hasil contact tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, diketahui ada sebelas pedagang yang tertular virus SARS-CoV-2.
“Awalnya ada tiga, hari ini tambah delapan,” katanya.
Editor : Marhaendra Wijanarko