Karanganyar — Pembangunan rehab Pura Amerta Satya Loka di Jenawi menunjukkan toleransi antarumat beragama terjalin harmonis. Tempat ibadah umat Hindu di lereng Lawu ini diperbaiki oleh masyarakat secara gotong-royong.
“Pura ini sudah lama ada. Karena bangunannya sudah beberapa bagian rusak termakan usia, lalu direhab. Masyarakat sekitar sangat antusias dengan membantu bekerja bakti. Kami sangat mengapresiasinya,” kata Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Karanganyar, Widadi Nur Widyoko, Senin (30/11).
Pria yang juga menjabat Kepala Desa Kemuning, Ngargoyoso ini mengatakan hal itu di sela peresmian rehab Pura Amwrta Satya Loka di Dukuh Beling, Desa Balong Jenawi, Senin (30/11).
Dalam peresmian itu dihadiri segenap umat Hindu di wilayah Jenawi. Hadir pula direksi Bank BNI selaku pemberi CSR rehab pura. Widadi mengatakan, Bank BNI memberi bantuan CSR Rp 82 Juta. Bantuan ini dikelola tim pembangunan pula dalam bentuk bahan material dan sebagainya. Adapun rehab ini berlangsung kurang lebih sebulan.
Lebih lanjut dikatakan, terdapat 23 pura di Kabupaten Karanganyar yang terpusat di Mojogedang, Jenawi dan Ngargoyoso. Jumlah ini menurutnya sudah merata dan mewadahi tempat ibadah umat Hindu. Namun, hanya beberapa pura yang biasanya dipusatkan untuk kegiatan besar keagamaan.
“23 Pura ini sudah cukup memfasilitasi seluruh umat Hindu di Karanganyar. Seperti di pura Amerta Satya Loka ini. Ada 150-an umat. Dengan rehab ini, mencukupi kebutuhan peribadahan mereka,” katanya.
Editor : Wahyu Wibowo