Timlo.net – Erupsi kembali terjadi di Gunung Ili Lewotolok Nusa Tenggara Timur, Senin (30/11) pukul 23.20 WITA. Kolom abu teramati setinggi kurang lebih 700 meter dari atas puncak, atau 2.123 meter di atas permukaan laut.
Dilansir dari laman bnpb.go.id, Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan.
Erupsi tersebut terekam oleh seismogram dengan amplitudo maksimum 24 milimeter dengan durasi kurang lebih 2 menit 25 detik. Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok juga melaporkan adanya suara gemuruh saat terjadi erupsi.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata dibantu tim gabungan dari instansi dan unsur terkait lainnya mengevakuasi para warga yang tinggal dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Ili Lewotolok.
Berdasarkan laporan yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (30/11) pukul 22.00 WIB, ada sebanyak 4.628 jiwa yang telah dievakuasi di tujuh titik pengungsian.
Adapun sebaran pengungsian tersebut meliputi Kantor Bupati lama sebanyak 3.672 jiwa, Aula Ankara ada 148 jiwa, Kelurahan Lewoleba Tengah ada 140 jiwa, Tapolangu 287 jiwa, Desa Baopana 15 jiwa, Kantor BKD PSDM 338 jiwa dan Lapangan Harnus ada sebanyak 28 jiwa.
Berdasarkan data perkembangan hingga ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa yang meninggal atas peristiwa tersebut.
Hingga saat ini, kebutuhan mendesak yang dibutuhkan meliputi tenda pengungsian, air dan sanitasi, kebutuhan bayi dan balita, masker, selimut, alas tidur, terpal dan dukungan relawan untuk anak-anak.
Sumber: bnpb
Editor : Wahyu Wibowo