Boyolali — Perkembangan situasi erupsi Gunung Merapi dilaporkan terus mengalami peningkatan. Status gunung tersebut naik dari level II (Waspada) ke level III (Siaga) dengan memperhatikan parameter yang ditentukan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
“Deformasi atau penggembungan atau pemekaran tubuh Gunung Merapi naik secara intensif,” ungkap Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, saat ditemui di Kecamatan Selo, Boyolali, Minggu (29/11).
Selain itu, kegempaan vulkanik dangkal masih sekitar 40 kali. Untuk deformasi 11 sentimeter per hari.
“Inilah yang mengindikasikan bahwa aktivitas masih tinggi untuk Merapi saat ini,” jelasnya.
Ditambahkan, kubah lava Merapi belum muncul di permukaan, artinya magma semakin ke permukaan tetapi belum muncul ke permukaan. Terlebih dengan adanya runtuhan material lava lama yang mengindikasikan magma ke permukaan.
“Potensi bahaya masih sama, karena arah bukaan kawah ke tenggara dan selatan, Kali Gendol. Namun demikian, deformasi, runtuhan, guguran ada di sisi barat laut,” ujarnya –seperti dilansir laman boyolali.go.id, Senin (30/11)
Untuk itu, pihaknya berharap agar masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana dapat mengungsi ke tempat yang lebih aman. Dia juga mengimbau agar masyarakat terus memantau perkembangan Gunung Merapi serta taat terhadap arahan pemerintah.