Wonogiri — Kabar adanya salah satu pasien probable Covid-19 berinisial S (40) berjenis kelamin laki-laki asal Kecamatan Slogohimo yang tak langsung dimakamkan menjadi kontroversi. Terlebih lagi, jenazah tersebut sempat disemayamkan semalam di rumah duka.
“Benar, ada satu warga di salah satu desa di Slogohimo yang meninggal Senin (30/11) malam di RS Amal Sehat. Tapi, untuk pemakamannya tetap dengan protokol kesehatan Covid-19,” ungkap Camat Slogohimo Khamid Wijaya, Selasa (1/12).
Menurut Camat, pemakaman sudah dilakukan pagi tadi sekitar pukul 09.30 WIB dan selesai pada pukul 10.00 WIB.
Dia menjelaskan, pasien tersebut meninggal dengan hasil rapid test reaktif dan dari pihak keluarga jenazah pasien diminta untuk dibawa pulang ke rumah duka. Pihak rumah sakit sendiri akhirnya mengantarkan jenazah pasien ke rumah duka. Sempat pula ada orang-orang yang melayat.
“Sempat ada takziah juga tapi tidak banyak. Tadi pagi sudah dimakamkan oleh tim Jogo Tonggo dengan APD lengkap. Yang memakamkan dan tuan rumah saat ini menjalani isolasi mandiri hingga hasil swab testnya keluar,” jelasnya.
Sementara itu, Humas Rumah Sakit Amal Sehat Slogohimo Imawan Haris Nursalim mengatakan, jenazah pasien dibawa ke rumah duka karena diminta oleh pihak keluarga. Pihaknya telah memberikan edukasi kepada keluarga, Ketua RT setempat. Selain itu, pihaknya juga melapor kepada pihak-pihak terkait.
“Dari informasi yang kita dapat, jenazah disemayamkan di rumah duka. Itu dikarenakan menunggu pembuatan liang lahat. Dapat info juga kalau itu menunggu petugas pemakamannya juga,” katanya.
Lebih lanjut Immawan menuturkan, saat pihaknya mengantarkan jenazah ke rumah duka, sudah dilakukan pemulasaraan jenazah dengan protokol kesehatan. Peti pun sudah disetting sedemikian rupa sesuai protokol kesehatan.
Dia menambahkan, bahwa jenazah diantarkan ke rumah duka pada Senin (30/11) sekitar pukul 23.00 WIB. Pihaknya juga menekankan kepada keluarga agar tidak membuka peti jenazah selama menunggu pemakaman. Oleh pihak keluarga imbauan itu ditaati.
“Pasien tersebut masuk sekitar tiga hari lalu. Saat masuk memang kondisinya sudah agak berat. Pasien juga sudah menjalani rapid test dan hasilnya reaktif. Bahkan, sebelum meninggal sudah diambil spesimen tes swab. Mungkin hasilnya keluar lima hari kedepan, karena kondisi saat ini dimana-mana kasus Covid-19 meningkat,” imbuhnya.
Editor : Wahyu Wibowo