Solo — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang bulan November 2020, Solo mengalami inflasi sebesar 0,17 persen. Inflasi terjadi akibat naiknya harga sejumlah komoditas pangan.
“Solo pada November mengalami inflasi 0,17 persen. Besaran angka inflasi tersebut naik dibandingkan pada Oktober sebesar 0,10 persen,” ujar Kepala BPS Solo, Totok Tavirijanto, Rabu (2/12).
Ia menjelaskan, angka inflasi sebesar 0,17 persen ini terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,10 pada Oktober 2020 menjadi 104,28 pada November 2020. Tercatat ada kenaikan harga sebanyak 11 komoditas memberikan sumbangan inflasi tertinggi di Solo.
“Besaran kenaikan komoditas barang tersebut bervariasi,” kata dia.
Totok mengatakan, 11 komoditas tersebut, yakni telur ayam ras, bawang putih, minyak goreng, cabai rawit, bawang merah, dan tomat. Kemudian ada daging ayam ras, kangkung, teh, obat dengan resep, dan cabai merah.
“Kami juga mencatat adanya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya inflasi,” jelasnya.
Komoditas tersebut, lanjut dia, sepeda motor, tarif listrik, melon, semangka, beras, pepaya, buku tulis bergaris, sabun mandi, dan semen. Selain itu, juga mendata adanya tiga kelompok pengeluaran mengalami kenaikan, yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau naik 0,95 persen.
“Ada juga kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,01 persen. Dan kelompok kesehatan naik 0,46 persen,” tambahnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko