Timlo.net — Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah memperbarui data persebaran kasus Corona (Covid-19). Informasi yang diperoleh Timlo.net dari laman corona.jatengprov.go.id, Rabu (2/12) pukul 12.00 WIB, tercatat 58.321 kasus positif Covid-19, di mana 3.816 di antaranya meninggal dunia dan 45.169 sembuh. Sementara 9.336 pasien masih dirawat di sejumlah rumah sakit yang ditunjuk Pemprov Jateng.
Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan cara tracing terus dilakukan. Bahkan, jumlah pengetesan di provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo ini telah melampaui target tes yang ditetapkan WHO.
Dalam standar tes COVID-19 yang ditetapkan WHO, pemeriksaan yang harus dilakukan adalah 1/1000 penduduk perminggu. Dengan jumlah penduduk Jawa Tengah sekitar 34 juta, maka standarnya ada 34.000 orang yang dites di Provinsi ini.
“Jumlah testing PCR di Jawa Tengah pada minggu ke-48 adalah 70.053 tes. Padahal sesuai target WHO yang mensyaratkan 1/1000 penduduk perminggu, seharusnya hanya 34.000 warga yang dites. Jadi, jumlah tes kita dua kali lebih tinggi dari target WHO,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, di kantornya, Senin (30/11).
Dilansir laman humas.jatengprov.go.id, Yulianto menerangkan, tingginya tes di Jateng ini tentu berpengaruh pada tingginya angka kasus positif Covid-19. Sebab semakin banyak tes yang dilakukan, maka akan semakin banyak kasus yang ditemukan.
“Ini yang perlu diketahui masyarakat. Jadi masyarakat harus paham, kalau kasus ditemukan banyak karena tesnya banyak, itu hal yang positif. Artinya, kita semua bisa tahu lebih dini, sehingga bisa memberikan respon yang lebih cepat. Kalau jumlah tesnya sedikit, tentunya yang diketahui hasilnya sedikit,” jelasnya.