Semarang — Lowongnya kompetisi Liga Indonesia, berimbas pada maraknya pertandingan antar kampung (Tarkam) di berbagai daerah. Setidaknya pemain masih bisa mendapatkan pemasukan di saat kompetisi tidak berjalan.
Meski sebenarnya hal itu adalah pilihan masing-masing pemain dalam menyikapi Tarkam. Gelandang serang PSIS Semarang, Septian David Maulana misalnya. Ia enggan bermain Tarkam karena resiko rawan cedera.
Justru Septian David memilih main di beberapa kesempatan laga amal. Selain melakukan kegiatan sosial, ia pribadi memiliki tujuan untuk menyenangkan hati orang lain setiap mengajaknya bertanding.
“Pernah ditawari Tarkam, tapi saya tidak berkenan, rawan kalau cedera. Kalau laga amal masih saya pertimbangkan,” terang Septian David, Rabu (2/12).
Pemain berusia 24 tahun tersebut sejauh ini lebih menerima tawaran seperti fun game dengan rekan seprofesi pemain atau komunitas di Semarang. Laga amal di beberapa daerah juga pernah ia datangi.
“Kalau diajak seperti fun game di daerah-daerah masih bisa saya pertimbangkan. Bagi saya lebih ke ingin menyenangkan warga, yang mungkin ingin mengajak foto bareng dan sebagainya,” tandasnya.