Timlo.net – DPR berjanji memperjuangkan kesejahteraan prajurit di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Mulai dari keterbatasan fasilitas pendidikan, tenaga kependidikan yang 53 persen masih belum terakreditasi hingga kesejahteraan penunjang bagi para taruna dan taruni prajurit TNI.
Anggota Komisi I DPR RI Abdul Kadir Karding menjelaskan, ia merasa prihatin terhadap institusi yang mencetak taruna-taruni TNI tersebut.
“Sebagai contoh, uang makannya taruna Rp 40.000 per hari, itu pun setelah kena pajak hanya Rp 38.000. Jumlah tersebut tidak patut dan tidak layak, karena tentara sebagai institusi pertahanan negara harusnya lebih ideal, jadi semua kebutuhan ya harus dipenuhi,” ujarnya Saat mengikuti tim kunspek Komisi I DPR RI ke Akmil Magelang, Rabu (2/12).
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, politisi Fraksi PKB itu mengatakan harus ada political will, adanya kemauan politik dari pemerintah dan politisi di Senayan atau para pengambil kebijakan. “Apalagi Menteri Pertahannya dan KASAD-nya lulusan sini, malu kalau hal ini enggak bisa diselesaikan,” tegasnya.
Dirinya berjanji akan memprioritaskan kesejahteraan prajurit TNI, sebagai konsentrasi kerja dan perjuangannya di DPR RI.
“Kami akan fokus di masalah kesejahteraan prajurit. Karena menurut saya, kesejahteraan prajurit masih kurang mendapat perhatian. Sehingga kerja-kerja humanis seperti ini masih sangat dibutuhkan untuk meningkatkan taraf kehidupan prajurit”.
Hal yang sama diungkapkan oleh Anggota Komisi I DPR RI Alimin Abdullah. Ia mencontohkan, dulu kalau anak atau kerabat kita masuk Akmil, pasti sangat bangga.
“Sekarang pas kita tahu kesejahteraan prajurit kurang layak kita sedih. Untuk itu kita harus mencarikan jalan keluar dari masalah ini. pungkasnya.
Editor : Dhefi Nugroho