Sleman — Pandemi Covid-19 membuat kondisi persepakbolaan cukup pelik. Rencana untuk menggulirkan kompetisi terhambat oleh wabah Virus Corona yang belum reda. Kini klub harus menanggung kerugian yang tidak sedikit, untuk menutup biaya operasional.
Namun PSS Sleman memiliki cara dan kebijakan tersendiri, setidaknya dapat mengerem kerugian demi kerugian. PSS dan seluruh klub peserta Shopee Liga 1 mengklaim mengalami kerugian setelah kompetisi ditangguhkan.
Direktur Keuangan PSS Sleman, Andy Wardhana Putra, baru-baru ini, memberikan gambaran mengenai kondisi di timnya. Ia mengatakan, PSS terus berinovasi meski dalam kondisi krisis akibat pandemi Covid-19.
“Berkaca pada pengalaman sebelumnya, dengan adanya vakumnya kompetisi. Tapi di sisi lain dengan atau adanya kompetisi, denyut nadinya PSS tetap hidup. Di sisi lain juga wajib berbenah membuat tim ini menjadi lebih baik,” ungkap Andy Wardhana, Sabtu (5/12).
Menurutnya, PSS tetap memiliki potensi yang cukup besar, sekalipun kondisi persepakbolaan Indonesia masih belum jelas. Satu diantaranya adalah basis masa suporter besar yang dimiliki Tim Elang Jawa (julukan PSS).
“Lingkungan di PSS punya potensi yang bisa dikembangkan. Misalnya dari sisi suporter serta UMKM yang bekerjasama, bila bersinergi dengan baik, optimisme bakal semakin berkembang,” tukas Andy Wardhana.