Sragen – Jumlah pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Sragen terus meningkat dari tahun ke tahun. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sragen mencatat, sampai September 2018 ini ditemukan sebanyak 163 pengidap HIV baru, sedangkan jumlah kumulatif pengidap HIV di Sragen mencapai 942 orang.
“Di Sragen data temuan kasus 163, periode Januari sampai September. Kumulatif sampai September sudah 942 orang,” kata Sekretaris KPA Sragen, Haryoto baru-baru ini.
Haryoto menyampaikan, dari data yang ada, dari total kumolatif 942 pengidap HIV/AIDS tersebut, sebanyak 442 terinfeksi HIV, sementara 500 orang positif AIDS. Kasus terbesar dari HIV/AIDS ini disebabkan heteroseksual dengan hubungan seks berganti-ganti pasangan sebanyak 94,48 persen atau 890 kasus.
Sedangkan homoseksual (sesama jenis) sebanyak 17 kasus, IDU atau jarum suntik narkoba 12 kasus dan parinatal (tertular sejak lahir) 23 kasus. Sementara itu angka kematian akibat HIV/AIDS telah mencapai 12 persen.
“Penyebabnya karena dua faktor penting, pertama pengetahuan HIV yang belum tersosialisasi dengan baik dan ada ketakutan stigma masyarakat ketika ditemukan HIV, akan dihujat dan sebagainya,” papar Haryoto.
Dia menerangkan, penularan terbesar kasus HIV/AIDS di Sragen memang karena perilaku seks berganti-ganti pasangan. Hal ini berdampak cukup besar yang menyebabkan penularan. Terutama di kalangan ibu rumah tangga dan pekerja atau wiraswasta.
KPA sendiri terus melakukan pendampingan terhadap pengidap HIV/AIDS melalui berbagai komunitas dan juga LSM yang peduli AIDS. Sebab banyak stigma, jika sudah terpapar HIV habis sudah kehidupan mereka. Padahal semua itu masih bisa ditangani dengan pemeriksaan berkalan dan mengkonsumsi obat secara rutin dengan PMO (Pendamping Minum Obat).